Ucapkan Salam Perpisahan ke Jokowi, Luhut: Bapak Kenangan Indah untuk Indonesia
Awalnya Luhut menyampaikan soal hilirisasi industri di Indonesia yang tidak lepas dari keputusan berani Presiden Jokowi.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengucapkan selamat jalan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan habis masa jabatannya pada 20 Oktober mendatang.
Hal itu disampikan Luhut dalam acara peresmian pabrik anoda baterai litium PT Indonesia BTR New Energy Material di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Jawa Tengah, pada Rabu, (7/8/2024). Acara tersebut juga turut dihadiri Presiden Jokowi.
Baca juga: Luhut Sebut Kabinet Prabowo Dilantik 21 Oktober, Rapat Kabinet Perdana 23 Oktober
Awalnya Luhut menyampaikan soal hilirisasi industri di Indonesia yang tidak lepas dari keputusan berani Presiden Jokowi.
"Saya masih ingat bapak presiden dulu putuskan kita banned nikel itu banyak sekali pro-contra, tapi presiden saya ingat betul konsisten, karena ekspor kita hilang kira-kira 1,5 miliar USD tapi bapak presiden dengan keputusan bapak itu tahun lalu ekspor kita lebih dari 30 juga miliar dolar angka yang sangat besar," kata Luhut.
Baca juga: Luhut Cerita Prabowo akan Umumkan Susunan Menteri Kabinet 21 Oktober 2024
Luhut kemudian menyinggung soal pesan Presiden yang terus menekankan agar Indonesia harus kompetitif agar bisa menarik investor luar negeri. Apalagi Indonesia akan menghadapi pesaing baru yakni Malaysia dan Singapura yang juga akan membangun kawasan ekonomi khusus.
Luhut mengatakan kepemimpinan Jokowi tersebut telah meninggalkan legacy yang baik. Luhut yakin banyak yang akan mengenang Jokowi sebagai orang yang meletakkan landasan bahwa Indonesia merupakan negara industri bukan hanya negara pengekspor bahan mentah.
"Saya kalau boleh mungkin sentimentil, selamat jalan pak, bapak akan menjadi kenangan yang indah buat Indonesia , walaupun masih 2-3 bulan Pak Presiden, tapi saya kira acara penting semacam ini buat saya pribadi sangat menyentuh," katanya.
Luhut kemudian mengenang bagaimana awalnya Presiden mengeluarkan keputusan menghentikan ekspor nikel. Di pintu masuk Istana, Jokowi memutuskan untuk menyetop ekspor nikel, yang saat itu tidak mudah. Pasalnya Indonesia akan kehilangan 1,5 miliar dolar AS dari keputusan tersebut.
“Tetapi sekarang buahnya kita lihat Pak, kita disegani, kita dihormati dan teknologi kita tambah bagus dan ekspor kita akan meningkat. Jadi saya yakin dalam kurun waktu yang tidak lama, ekspor kita dalam turunan hilirisasi ini akan meningkat signifikan,” katanya.
Baca juga: Luhut Cerita Prabowo akan Umumkan Susunan Menteri Kabinet 21 Oktober 2024
Keputusan Presiden menghentikan ekspor nikel juga kata Luhut membuat Indonesia sekarang ini disegani dunia. Tidak ada negara yang menganggap enteng Indonesia karena dinilai mudah diatur.
“Lebih dari itu tidak ada orang menganggap enteng lagi Indonesia, bahwa Indonesia ini bisa diatur-atur oleh siapa pun, Indonesia negara besar, negara yang punya karakter, negara yang bisa mengatakan iya dan negara yang bisa mengatakan tidak,” pungkas Luhut.