5 Pesan Jokowi saat Lantik Taruna Ikrar Sebagai Kepala BPOM
Pesan pertama, Taruna diingatkan soal harga obat di Indonesia yang berbeda dengan harga obat di negara lain
Penulis: Reza Deni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Taruna Ikrar mengungkap 5 pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepadanya usai dilantik sebagai Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Pesan pertama, Taruna diingatkan soal harga obat di Indonesia yang berbeda dengan harga obat di negara lain.
Baca juga: Taruna Ikrar, Ahli Otak Manusia yang Kini Jadi Kepala BPOM
"Kenapa? Ternyata kan kalau pengamatan saya harga tadi mahal karena obat itu kan intinya terbagi tiga. Ada obat yang paten, terus ada obat generik, tapi ada di antaranya itu. Dan disitu kita melihat perlu diregulasi dengan baik. Itu yang pertama," kata Taruna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (19/8/2024).
Kedua, Taruna bicara soal terkait koordinasi antar lembaga. Taruna mengatakan BPOM nantinya akan sering berkoordinasi dengan BPJS, Kementerian Kesehatan, asosiasi farmasi, asosiasi perusahaan obat, hingga asosiasi perusahaan makanan.
"Yang ketiga, banyak sekali obat-obat yang sebetulnya sudah menjadi obat baru, produk inovasi, misalnya produk biologi, sudah disahkan misalnya di Eropa atau di Amerika," kata dia.
Baca juga: Tegaskan Pelabelan Bahaya BPA, BPOM Ungkap Dampak Buruk Galon Guna Ulang Bagi Kesehatan
"Bertahun-tahun sampai disini belum masuk ke Indonesia, dan itu menyebabkan semakin mahalnya obat. Nah, ternyata ada aspek dalam jangkauan tersebut yang perlu di-trick secara spesifik," ujar Taruna.
Keempat, Jokowi berpesan kepada Taruna soal pentingnya inovasi. Salah satunya yakni obat-obat produk biologi.
"Itu obat, makanan, minuman, dan sebagainya juga kan perlu dikembangkan lebih jauh. Karena kita lihat makanan-makanan produk yang hasil inovasi banyak sekali. Nah, juga kita harus jaga bagaimana produk dalam negeri dan sebagainya," ujar Taruna.
Kemudian pesan kelima yang diberikan Presiden Jokowi kepadanya yakni soal peningkatan standar.
"Badan pengawas obat dan makanan kita, kita pingin tingkatkan. Dan kita saatnya kalau secara intern sudah baik, saatnya kita mengglobal," kata dia.
"Bagaimana badan pengawas obat dan makanan itu kalau orang dikatakan, misalnya, produk-produk obat atau produk minuman atau produk ini yang sudah dapat pengesahan di badan POM, itu langsung secara mudah terpercaya di berbagai negara," sambungnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan perombakan atau reshuffle kabinet pada pagi ini, Senin, (19/8/2024). Selain merombak kabinet, Presiden Jokowi juga akan melantik sejumlah kepala lembaga baru.
Adapun daftar mereka yang akan dilantik yakni: Supratman Andi Atgas yang akan dilantik sebagai Menkumham menggantikan Yasonna Laoly. Kemudian Bahlil Lahadalia akan dilantik jadi Menteri ESDM menggantikan Arifin Tasrif. Selain itu Rosan Roeslani akan dilantik menjadi Menteri Investasi. Presiden juga akan melantik Taruna Ikrar sebagai Kepala BPOM dan Angga Raka Prabowo sebagai Wamen kominfo.
Jokowi juga akan melantik Kepala lembaga lembaga baru. Diantaranya Prof Dadan Hindayana sebagai Kepala Badan Gizi dan Hasan Nasbi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan.
Baca juga: BPOM Pastikan Vaksin Polio Terbukti Aman Lindungi Anak dari Lumpuh Layu
Sebagian besar para pejabat yang akan dilantik telah tiba di Istana. Mereka diantaranya Hasan Nasbi, Rosan Roeslani, Supratman Andi Agtas, Taruna Ikrar, dan Angga Raka.
“Hari ini, Senin, tanggal 19 Agustus 2024, pukul 09.30 WIB, Bapak Presiden diagendakan akan melantik beberapa Menteri, Wakil Menteri dan beberapa Kepala Badan di Istana Negara,” kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana.