Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Petugas Imigrasi di Pulau Terluar: Hidup Jauh dari Anak Istri, Mau Pulang Mahal di Ongkos

Jika ingin tahu suka dukanya menjadi PNS, tanyakanlah kepada para PNS yang bertugas di wilayah terpencil, wilayah perbatasan, atau pulau terluar

Penulis: Dodi Esvandi
zoom-in Kisah Petugas Imigrasi di Pulau Terluar: Hidup Jauh dari Anak Istri, Mau Pulang Mahal di Ongkos
Tribunnews.com/Dodi Esvandi
Suasana kantor Imigrasi Kelas II Ranai di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Kamis (29/8/2024) 

Tapi pasca Covid-19 mereda, Tedy kembali memulangkan keluarganya ke Bandung.

Pengalaman yang lebih kurang sama dirasakan Abdul, pegawai di Kantor Imigrasi Kelas II Ranai.

Ia sudah hampir 6 tahun bertugas di Ranai.

Pertama kali ke Ranai, usia anak pertamanya masih beberapa bulan.

Kini anak pertamanya itu sudah masuk SD.

Abdul juga berasal dari Jawa Barat, yakni dari Kabupaten Sumedang.

Baca juga: Operasi Jagratara di Apartemen Kawasan Kelapa Gading, Petugas Imigrasi Amankan 8 WNA

Tak seperti Tedy, selama 6 tahun terakhir Abdul memang hidup tak jauh dari anak dan istrinya lantaran anaknya belum sekolah.

Berita Rekomendasi

Namun, tetap saja ia tidak bisa pulang setiap saat menjenguk keluarga, terutama orang tuanya karena kendala ongkos yang mahal.

Sebagai pegawai pemerintah yang bertugas di wilayah terluar, para pegawai imigrasi ini berharap ada perhatian lebih dari masyarakat.

"Saat ini kamu hanya ada remunerasi. Mungkin perlu dipikirkan juga bentuk tunjangan lain, misalnya tunjangan petugas pulau terluar," kata Tedy

"Mudah-mudahan pemerintah memperhatikan kamu juga selain TNI dan Polri. Karena kita semua kan sama-sama aparat pemerintah yang bertugas di halaman terdepan menjaga kedaulatan negara," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas