Mengintip Geliat Bisnis Kaesang: Sepi Pembeli, Tutup Permanen hingga Disebut Diambil Hotman Paris
Ketiga karyawan Yang Ayam tampak menunggu pembeli sambil sesekali berbincang. Suara kedua pegawai itu terdengar meski bicara dengan bisik-bisik
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Acos Abdul Qodir
Untuk di Jakarta, Tribunnews.com mencoba menelusuri sejumlah outlet Sang Pisang untuk mengetahui kondisi terkini.
Outlet pertama terletak di Jalan Raden Saleh nomor 1, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. Di sana, terlihat sebuah kios dengan warna dominan kuning mengelilingi bangunannya.
Dengan papan nama bergambar pisang tersenyum dan tertulis San Pisang, kios ini dengan kaca besar ini terletak di samping True Blue Hotel dan minimarket.
Pemantauan selama dua hari yakni pada Sabtu, 31 Agustus 2024 dan Minggu, 1 September 2024, meski karyawan mengaku ramai, namun dari pantauan kios tersebut nampak sepi dari pembeli.
Tim Tribunnew sudah menunggu kurang lebih selama dua jam lamanya di masing-masing hari itu, namun tak terlihat ada pembeli yang datang ke toko tersebut, baik pembeli secara offline maupun online.
Hal yang sama juga dialami pada kios Sang Pisang yang terletak di SPBU Shell, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.
Pantauan Tribunnews pada Senin (2/9/2024), kios yang menggunakan kontainer yang dimodifikasi berwarna kuning itu terpantau tak ada yang membeli selama kurang lebih 1,5 jam pantauan kami.
Sementara di samping dari kios Sang Pisang, terdapat kios warteg dan kopi yang sesekali terlihat pelanggan datang ke sana.
Satu karyawati yang menjaga saat itu banyak mengaku tidak tahu soal bisnis Sang Pisang tempat dia mencari uang itu dengan alasan pegawai baru.
"Ramai kok mas," ucap karyawati itu yang melayani kami saat membeli produk Sang Pisang.
Baca juga: Gaya Hidup 2 Menantu Jokowi Disorot: Selvi Kerap Pakai Tas Mewah, Erina Disebut Naik Jet Pribadi
Selanjutnya, kami juga menelusuri outlet Sang Pisang yang berada di Jalan Pecenongan, Gambir, Jakarta Pusat.
Namun, petugas keamanan di sekitar lokasi menyebut jika salah satu cabang Sang Pisang itu sudah tutup sejak lama.
"Sudah tutup dari 2023 kalau tidak salah," jelasnya.
Markobar
Selain Sang Pisang, Markobar adalah bisnis milik Kaesang yang terkenal di pasaran. Namun, sebelumnya bisnis kuliner martabak ini merupakan milik Gibran yang diserahkan kepada Kaesang setelah terjun ke dunia politik, tepatnya saat maju Pemilihan Wali Kota Solo.
Salah satu outlet Markobar ada di Jalan RC Veteran Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Pantauan di lokasi, tak tampak petunjuk apapun di outlet Markobar yang berada di ruko dengan tembok berwarna hitam itu.
"Oh Markobar yang punya Gibran itu ya, sudah lama tutup kalau di sini itu," ucap Sanem, warga sekitar kios.
Dia tak merinci lebih detil sejak kapan Markobar 1996 di Jalan RC Veteran Raya ini tutup permanen. Hanya saja, warga mengaku bisnis tersebut sudah tidak ada setelah Covid-19.
Selain itu, untuk di Jakarta, Markobar 1996 juga mempunya tiga cabang lain yang terletak di kawasan Cikini, Jakarta Pusat; Duren Sawit, Jakarta Timur; dan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Tribunnews.com juga menelusuri keberadaan cabang lain itu. Pertama, Markobar 1996 di Cikini, Jakarta Pusat yang terletak di Jalan Raden Saleh nomor 1, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.
Kios Markobar 1996 itu juga sudah tidak terlihat lagi keberadaannya di komplek ruko di kawasan tersebut atau tutup permanen.
Petugas keamanan di komplek ruko itu menyebut jika saat ini kiosnya sudah berganti dengan bisnis Kaesang yang lain bernama Sang Pisang sejak 2022 lalu.
Baca juga: Dicari KPK, Keberadaan Kaesang Masih Misterius
Selanjutnya, dari instagram @Markobar1996, cabang lain di Jakarta juga terdapat di Jalan Pahlawan Revolusi nomor 74, Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Tribunnews.com sudah menelusuri keberadaan kios Markobar 1996 di lokasi itu namun tidak ditemukan.
Bahkan, dari sekira delapan orang yang kami tanyakan terkait keberadaan kios, tak ada satu pun warga yang mengetahui jika Markobar 1996 berada di jalan tersebut.
Kemudian, satu outlet terakhir di Jakarta yakni terletak di Jalan Surya Wijaya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Sama dengan tiga outlet lainnya, kios di lokasi tersebut juga tutup permanen sejak lama. Kini, outlet tersebut sudah berganti menjadi kios yang menjual peralatan rokok elektrik.
"Sudah lama tutup itu yang punya Gibran kan ya. Kalau nggak salah dari 2021," kata pemilik warung kelontong yang terletak di depan kios.
Saham Rakyat
Tak hanya bisnis dalam bidang kuliner, Kaesang juga memiliki perusahaan jual-beli saham, bernama Saham Rakyat.
Bisnis ini merupakan kerja sama Kaesang dengan selebriti YouTube, Kevin Hendrawan. Atas nama PT Samuel Sekuritas Indonesia, yang berdiri sejak tahun 1992, Saham Rakyat diresmikan, pada tahun 2021 lalu.
Pantauan langsung di kantor Saham Rakyat, di Menara Imperium, Setiabudi, Jakarta Selatan. Bisnis milik Kaesang ini tampak lebih mapan dibanding usaha rumah makan cepat saji.
Posisi kantor Saham Rakyat berada di sayap kiri lantai 8 gedung Menara Imperium. Setibanya di pintu kantor, tak sembarangan orang bisa masuk lantaran pintu masuknya berbahan kaca dan hanya dapat dibuka menggunakan kartu akses.
Suasana di kantor Saham Rakyat sepi, sebab seluruh aktivitas jual-beli saham dilakukan melalui aplikasi online. Terlihat hanya tiga hingga lima orang pegawai yang berada di kantor saat itu.
Di bagian dalam kantor atau sejajar dengan pintu masuk dari kaca tersebut, terlihat sebuah Paludarium berukuran besar. Kemudian, di samping kanannya terdapat meja panjang. receptionist.
Interior dari kantor Saham Rakyat tampak mewah dengan gaya minimalis dan tertata dengan rapih serta sejuk karena dihiasi berbagai jenis tanaman. Sebagian lantainya menggunakan vinyl dan bagian lainnya menggunakan karpet.
Kemudian, di balik paludarium yang menambah kemewahan kantor itu juga terdapat sebuah sekat berukuran besar. Pada sekat yang berada tepat di tengah ruangan itu terdapat layar besar untuk memantau pergerakan saham.
Seorang pegawai perempuan menyebut, Kevin dan Kaesang masih bekerja sama dalam bisnis ini. Bahkan, pada tahun 2022, Saham Rakyat mengembangkan layanannya, bukan sekadar aplikasi jual-beli saham, tapi juga menjadi platform e-commerce. (Tim Tribunnews.com)