PROFIL Ketua FBR Lutfi Hakim yang Sebut Gerakan Coblos 3 Paslon Anak Abah Sebagai Gerakan Pecundang
Ketua Forum Betawi Rempug (FBR), Lutfi Hakim mengkritik gerakan coblos tiga paslon yang mengemuka belakangan ini. Berikut sosoknya.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Lutfi lalu mencontohkan bagaimana cara orang betawi yang selalu melihat sisi positif dalam bersikap.
Para pendukung Anies yang tersakiti seharusnya bisa bersikap positif, termasuk dalam dinamika politik.
"Misalkan jidat kepentok jendela, ya alhamdulilah untung masih jidat, enggak kena mata. Tapi kalau kena mata, untung engga sampai buta. Kalau buta, masih untung juga kalau dia enggak sakit menjadi kedawan-dawan artinya dia akan menderita oleh sakit yang berkepanjangan. Jadi, selalu untung dalam melihat sesuatu, artinya ktia selalu bersikap positif lah terhadap apapun," ucapnya.
Lutfi menambahkan gerakan coblos semua dikhawatirkan akan menguntungkan salah satu paslon.
Dalam sebuah peperangan, kata Lutfi, netral itu tidak diperlukan.
"Lebih baik kita mempertegas sikap kita yang akan kita untungkan, atau lebih baik memilih seperti menghitung kancing ketimbang coblos semua," pungkasnya.
Tak berpengaruh besar
Pengamat politik, Saidiman Ahmad melihat bahwa Gerakan Anak Abah tidak terlalu berpengaruh terhadap hasil Pilkada Jakarta 2024 meski jumlah pendukung Anies sangat besar.
Menurutnya, tidak serta merta pendukung Anies akan benar-benar memilih untuk menjadi golongan putih (Golput).
"Saya menduga kan tidak akan semuanya kemudian benar-benar tidak memilih, apalagi Pak Anies Baswedan sendiri kan tidak kemudian muncul menganjurkan golongan putih itu," ujar Saidiman seperti dikutip dari Nusantara TV yang tayang pada Senin (16/9/2024).
Lantas, kemana kah larinya suara anak abah?
Saidiman melihat bahwa komposisi pemilih Anies terbagi ke dalam dua kelompok.
Kelompok pertama adalah kelompok yang lebih Islamis.
"Kemudian kelompok kedua itu lebih pada kritis terhadap pemerintahan, kritis terhadap Istana," katanya.