Kemenag Libatkan 37 Ribu Pekerja untuk Perbaiki Infrastruktur Madrasah
Abu Rokhmad berujar, keterlibatan para pekerja itu meliputi sektor konstruksi, pelatih guru, ahli teknologi informasi, hingga konsultan pendidikan.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) melibatkan lebih 37 ribu pekerja lokal dari berbagai daerah di Indonesia terkait program Bantuan Kinerja dan Bantuan Afirmasi (BKBA) Madrasah.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Abu Rokhmad, menyampaikan BKBA Madrasah telah disalurkan ke 8.092 madrasah.
“Kami melihat program ini langkah strategis untuk meningkatkan mutu pendidikan madrasah di Indonesia dengan melibatkan ribuan pekerja, kami tidak hanya memperbaiki infrastruktur pendidikan, tetapi juga membantu menggerakkan roda ekonomi di daerah-daerah madrasah penerima bantuan,” kata Abu Rokhmad dalam keterangan pers, Senin (30/9/2024).
Menurutnya, ada 37.653 pekerja yang dilibatkan Kemenag dalam program BKBA tersebut.
Rinciannya adalah, 33 madrasah piloting dengan melibatkan 165 pekerja.
Kemudian sebanyak 2.302 madrasah penerima BKBA dengan melibatkan 11.510 pekerja.
Selanjutnya, ada 3.177 pekerja di tahap ke-2 dengan 13.895 pekerja lokal.
Berikutnya, untuk BKBA tahap 3 sebanyak 2.516 madrasah dengan 11.714 pekerja lokal.
Baca juga: Selain 100 Ribu Prajurit, HUT ke-79 TNI Bakal Kerahkan Meriam 155 Caesar Hingga Tank Harimau
Abu Rokhmad berujar, keterlibatan para pekerja itu meliputi sektor konstruksi, pelatih guru, ahli teknologi informasi, hingga konsultan pendidikan.
Dengan adanya pelibatan itu, ekosistem pendidikan di madrasah diharapkan menjadi lebih maju dan modern.
Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag RI, M Sidik Sisdiyanto, mengatakan keterlibatan lebih dari 37 ribu pekerja menunjukkan betapa luas dan inklusifnya cakupan proyek ini.
“Kami mengelola tim dari berbagai disiplin ilmu untuk memastikan bahwa madrasah penerima bantuan mendapat dukungan sesuai kebutuhan mereka, baik fisik maupun non-fisik,” ujarnya.
Menurut Sidik, proyek BKBA juga dikelola secara berkelanjutan dengan evaluasi berkala untuk memastikan dampaknya tidak hanya pada peningkatan infrastruktur, tetapi juga kompetensi sumber daya manusia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.