Jadikan IKN Kota Masa Depan, Ini Capaian 10 Tahun Jokowi: Green Building Hingga Ekonomi Hijau
Ingin menjadikan IKN sebagai kota masa depan, ini pencapaian 10 Tahun Kinerja Jokowi, mulai dari green building hingga ekonomi hijau.
Penulis: Fransisca Andeska
Editor: Content Writer
Pada kesempatan lain, Presiden Jokowi mengungkapkan, IKN yang dibangun di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) akan diwujudkan sebagai kota cerdas. Guna mencapai tujuan tersebut, diusunglah transformasi pusat pemerintahan baru dengan konsep ekonomi hijau yang memberikan perubahan signifikan terhadap kualitas udara menjadi lebih baik.
Selain itu, akan digabungkan pula dengan konsep teknologi berkelanjutan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan peluang investasi baru, yakni menjadi kota masa depan.
IKN adalah sebuah proyek ambisius dalam rangka mewujudkan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicetuskan oleh negara-negara yang berhimpun di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam mencapai kehidupan lebih baik dan berkelanjutan untuk semua orang.
Sampai tahun 2024 ini, ditargetkan pembangunan tahap pertama di IKN akan rampung. Lahan seluas 256.142 hektar akan resmi menjadi kawasan yang diperuntukkan sebagai tempat baru, pusat kota pemerintahan negara.
Tahap pertama dikerjakan dalam kurun waktu dua tahun, yakni dimulai sejak 2002 hingga 2024. Sedangkan untuk tahap kedua, akan merancang pembangunan IKN sebagai area inti yang tangguh dan akan dikerjakan mulai tahun 2025 hingga 2029.
Tahun 2030 hingga 2034, pemerintah akan menargetkan pembangunan IKN dengan progresif yang lebih cepat dalam rangka mewujudkan pembangunan seluruh infrastruktur. Sedangkan di tahun 2035 hingga 2039, akan terjadi pembangunan ekosistem tiga kota Provinsi Kalimantan yang masuk dalam tahap keempat.
Untuk tahap terakhir, akan dijalankan pada kurun waktu 2040 hingga 2045 untuk mengukuhkan IKN sebagai kota dunia atau sebagai kota hidup, tidak sekedar sebagai kota tempat bekerja yang kemudian akan sepi di malam hari.
Untuk mewujudkan hal itu semua, salah satu strategi yang diterapkan adalah mempersempit luas wilayah IKN agar tidak berdekatan dengan kota lain dan tak menjadi kota yang sudah dibangun, namun kemudian gagal. Maka itu, IKN dirancang bukan untuk menjadi kota sepi menjelang senja seperti ibu kota baru Malaysia, Putra Jaya, karena letaknya yang terlalu dekat dengan Kuala Lumpur.
Menanggapi hal tersebut, sang kurator IKN Ridwan Kamil menjabarkan rencana pembangunan dan pemindahan secara bertahap hingga target menjadi kota dunia pada 2045 nanti. Menurut Ridwan Kamil, kota dunia tak semata menjadi pusat pemerintahan, namun akan dilengkapi dengan berbagai pusat kegiatan masyarakat lain. Termasuk adanya sarana pendidikan yang lengkap dengan asramanya, serta prasarana lain agar menjadi kota yang heterogen, bukan homogen.
Baca juga: Satu Dekade Pemerintahan Jokowi: Adopsi Cloud Computing untuk Kemajuan Teknologi Digital Indonesia
Dana hibah dari USTDA untuk bangun kota cerdas di IKN
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dipastikan akan mendapat kucuran dana hibah sebesar US$7,6 juta atau setara Rp115,2 miliar (kurs Rp15.160) dari Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat (USTDA). Dana tersebut diketahui akan digunakan untuk membiayai bukti kelayakan (proof of concept) percontohan teknologi pusat kendali (command center) di IKN.
Adapun momentum tersebut ditandai dengan penandatangan perjanjian hibah antara PLT Kepala OIKN Basuki Hadimuljono, yang didampingi oleh Duta Besar AS untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir dengan pihak USTDA, Jumat (20/9/2024) lalu.
USTDA merupakan lembaga independen pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk memajukan pembangunan ekonomi dan kepentingan komersial AS di negara-negara berkembang.
Plt Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono mengapresiasi atas dukungan pemerintah negeri Paman Sam itu dalam pembangunan kota cerdas di IKN.