Jadikan IKN Kota Masa Depan, Ini Capaian 10 Tahun Jokowi: Green Building Hingga Ekonomi Hijau
Ingin menjadikan IKN sebagai kota masa depan, ini pencapaian 10 Tahun Kinerja Jokowi, mulai dari green building hingga ekonomi hijau.
Penulis: Fransisca Andeska
Editor: Content Writer
Untuk menyulap Bandara VVIP menjadi bandara komersial, lanjut Menhub Budi, pihaknya terus melakukan pembiayaan kreatif yang bersumber dari investor dengan skema Kerja Sama Pemerintahan dengan Badan Usaha (KPBU). Sayangnya, Menhub Budi enggan menjelaskan lebih rinci mengenai permasalahan ini.
“Kami membuat skema kreatif financing untuk dua kegiatan ini. Jadi, akan ada investor yang membangun terminal, mengelola (Bandara VVIP), memperbaiki Balikpapan hingga ada kolaborasi,” jelas Menhub Budi.
Presiden Jokowi menjelaskan pembangunan Bandara IKN ini diperkirakan akan rampung pada Desember 2024. Setelah pembangunan Bandara IKN menjadi komersial, maka bandara akan memiliki kapasitas hingga 7 juta penumpang.
“Ini (pembangunan) mungkin akan sampai Desember. Dari sebelumnya yang hanya berkapasitas 200 ribu (penumpang), tapi setelah menjadi komersial nanti bisa berkapasitas sampai 7 juta penumpang per tahun,” ujarnya.
“Lalu, Bandara IKN akan resmi menjadi bandara komersial setelah ditandatangani dan diterbitkan soal Peraturan Presiden (Perpres),” pungkasnya.
Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memastikan sejumlah ruas tol yang tersambung menuju IKN Kaltim ini akan rampung pada Juni 2025. Adapun ruas tol yang dimaksud adalah jalan tol IKN seksi 6B dan akses tol IKN 6C.
Ia pun mengatakan, progres pembangunan proyek tersebut sudah bagus dan rapi. Maka itu, pihaknya mengimbau adanya percepatan pelaksanaan pembangunan jalan tol agar dapat segera dimanfaatkan.
“Sudah bagus dan rapi. Target selesai Juni 2025,” ujar Basuki.
Basuki juga mengimbau agar ruas jalan tol IKN seksi 6B hingga 6C dilakukan penghijauan untuk pengendalian erosi lahan. Untuk informasi, secara keseluruhan, total panjang jalan tol yang dibangun di IKN membentang sepanjang 88,54 kilometer. Sejauh ini yang sudah terbangun mencapai 67,65 kilometer.
Baca juga: Bawa Manfaat Ekonomi, Kebijakan Hilirisasi Jokowi Akan Berlanjut ke Era Selanjutnya
Perkembangan terkini infrastruktur IKN Kalimantan Timur (Kaltim)
Tol bawah laut 1,82 kilometer terkoneksi dengan Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Diketahui, tol bawah laut IKN dirancang sepanjang 1,82 kilometer lintasi Sungai Sepaku menghubungkan antara Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN dengan Balikpapan. Kendati demikian, pembangunan tol bawah laut ini masih dalam proses perencanaan sampai saat ini.
Pemerintahan Jokowi memiliki mimpi besar untuk bisa mewujudkan jalan tol bawah laut atau immersed tunnel (IMT) pertama di Indonesia. Nantinya, pembangunan IMT ini akan direalisasikan di IKN dan merupakan bagian dari jaringan konektivitas jalan tol IKN Seksi 4A dan 4B.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR Rachman Arief Dienaputra mengatakan, IMT IKN akan menghubungkan KIPP dengan Kota Balikpapan, Kaltim.
“Melintasi Sungai Sepaku IMT IKN ini didesain dengan rencana panjang sekitar 1,82 kilometer,” ujar Arief, Rabu (2/10/2024).
Strukturnya terdiri dari immerse section sepanjang 1,08 kilometer dengan bangunan pendekat 0,74 kilometer yang mencakup cut and cover sepanjang 0,340 kilometer dan U-type 0,4 kilometer. Konsep desain IMT IKN ini direncanakan menggunakan single box dengan total lebar penampang 40,8 meter yang terbagi menjadi dua chamber.
Chamber ini berfungsi sebagai jalur lalu lintas yang masing-masing meliputi 3 lajur 2 arah dengan lebar 16,25 meter. Masing-masing jalur dipisahkan oleh escape/service gallery dengan kecepatan desain 100 kilometer per jam.
Arief menambahkan, proses konstruksi ini dilaksanakan dengan cara menenggelamkan segmen-segmen tunnel precast pada dasar sungai, kemudian distabilkan dengan lockingfill dan backfill.
“Kemudian menggunakan rock protection cover untuk melindungi struktur IMT. Pada prinsipnya, IMT IKN ini mengadopsi teknologi serupa yang telah diterapkan di Korea Selatan (Korsel) dan Turkiye,” tambah Arief.
Namun, IMT IKN ini memiliki sebuah keistimewaan. Pertama, merupakan bagian dari jaringan akses yang dirancang untuk mendukung konektivitas dan mobilitas di IKN sebagai ibu kota baru, serta menunjang pertumbuhan ekonomi dan sosial di kawasan tersebut.
Kedua, IMT IKN ini dirancang dengan mengurangi risiko kerusakan lingkungan dan habitat satwa, menjaga alur pelayaran eksisting, mengurangi sedimentasi, dan peningkatan terhadap teknologi konstruksi, serta OM Tunnel. Selain itu, IMT IKN ini merupakan penerapan pertama teknologi konstruksi IMT di Indonesia.
Penerapan teknologi ini diharapkan dapat mendukung penerapan konstruksi berkelanjutan yang lebih ramah lingkungan dalam pelaksanaannya.
Pembangunan IMT IKN, lanjut Arief, akan berkolaborasi dengan tenaga ahli internasional, sehingga diharapkan tercipta transfer of knowledge atau alih pengetahuan kepada para insinyur Indonesia.
“Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan pembangunan infrastruktur yang sesuai dengan kondisi koreografis Indonesia, di mana terdapat banyak sungai dan kepulauan,” ujar Arief.
Kata Arief, pembangunan IMT IKN telah diusulkan pembiayaannya melalui pinjaman luar negeri dengan estimasi total kebutuhan dana sekitar Rp11,3 triliun. Saat ini telah masuk ke dalam Bluebook 2020-2024 dan telah diusulkan untuk masuk ke dalam Greenbook 2024.
Dengan asumsi proses persiapan pinjaman luar negeri dan lelang selama 1-2 tahun, maka perkiraan realisasi konstruksi akan dimulai pada 2026-2027.
Jika kelak IMT IKN ini terbangun dan seluruh tol IKN tersambung, maka langkah selanjutnya adalah dilakukan pelelangan untuk pelaksanaan operation management (pengelolaan).
“Skema KPBU bisa dilaksanakan untuk pengelolaan jaringan konektivitas Jalan Tol IKN apabila seluruhnya selesai terbangun,” tutup Arief.
Baca juga: Kian Tangguh, Infrastruktur Digital Indonesia Dorong Pertumbuhan Ekonomi