Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Pecandu Judi Online 2: Awalnya Coba-coba, Ujungnya Terlilit Utang di 15 Aplikasi Pinjol

Hidup di bawah teror pun dia jalani kala itu. Orang tuanya pun dibuat susah. Debt collector atau penagih utang pun berkali-kali menagih ke rumahnya.

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Kisah Pecandu Judi Online 2: Awalnya Coba-coba, Ujungnya Terlilit Utang di 15 Aplikasi Pinjol
Kolase Tribunnews/Kompas/net
Ilustrasi pinjaman online (pinjol) dan judi online (judol) 

Kendati demikian, Didik menyebut para korban pecandu judi online masih bisa disembuhkan dengan cara penanganan yang baik khususnya dari individu masing-masing pecandu.

"Peran dari keluarga adalah membantu individu agar terlepas dari kecanduan judi online dan jika ada permasalahan berkaitan utang mungkin keluarga bisa memberikan solusi dan beri dukungan agar yang bersangkutan bisa terlepas dari kecanduan judi online," ucapnya.

Selain itu, peran pemerintah juga diperlukan dalam membuat intervensi dan regulasi untuk menjauhkan masyarakat dari bahanya judi online.

"Perawatan diperlukan untuk merehabilitasi dampak dari kecanduan judi online," tutup Didik.

100 Orang Dirawat di RSCM

Warga berjalan keluar dari Rumah Sakit Cipto Manungkusumo (RSCM) di Salemba, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2013).
Warga berjalan keluar dari Rumah Sakit Cipto Manungkusumo (RSCM) di Salemba, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2013). (Warta Kota/angga bhagya nugraha)

Permasalahan judi online belakangan di Indonesia makin menjadi perhatian pemerintah.

Pasalnya, jumlah orang yang kecanduan dan terjerat judol kian hari angkanya semakin meningkat dan efeknya berpengaruh pada kesehatan mental.

Bahkan ada yang sampai dirawat di rumah sakit karena mengalami gangguan jiwa akibat kecanduan judi online.

Berita Rekomendasi

Psikiater Konsultan Adiksi dan Kepala Divisi Psikiatri RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Dr dr Kristiana Siste Kurniasanti, SpKJ(K) mengatakan ada di RSCM ada peningkatan jumlah pasien akibat judi online yang cukup besar selama 2024.

"Jumlahnya itu kalau yang dirawat inap pada mendekati angka 100 dan yang dirawat jalan itu dua kali lipat dari angka yang dirawat inap," jelas dr Kristiana dalam press briefing bersama IDI, Jumat (8/11/2024).

Meski tampak mengkhawatirkan, Kristiana mengatakan hal ini menjadi pertanda baik, karena kesadaran orang akan kesehatan mental semakin besar. 

Kristiana meyakini jumlah ini masih sebagian kecil saja dari fenomena kecanduan judi online yang terjadi di
masyarakat.

Tren judi online sendiri diketahui mulai menjamur pada 2021 ketika pandemi. 

Terlebih ketika pinjaman online semakin mudah didapatkan. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas