Modus Pengasuh Pesantren di Serang Lecehkan 3 Santri Perempuan: Minta Kopi, Pijat Hingga Pengobatan
Total ada tiga santri perempuan yang menjadi korban pencabulan oleh KH (42) pengasuh pondok pesantren di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
Editor: Choirul Arifin
Penangkapan KH dipimpin langsung oleh Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko setelah penggerudukan massa.
Tak hanya merusak seluruh kobong serta tempat pimpinan ponpes, massa juga membakar 2 gazebo yang berdiri di antara kobong.
Penangkapan KH (42), pengasuh pondok pesantren pelaku pencabulan terhadap santri di Cikande Serang, oleh petugas gabungan Polres Serang.
Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko membenarkan terjadinya peristiwa pengrusakan bangunan ponpes dan rumah KH oleh ratusan massa.
Kapolres juga membenarkan peristiwa pengrusakan dipicu dari dugaan pimpinan ponpes berinisial KH telah melakukan tindakan asusila kepada santriwatinya.
“Benar telah terjadi pengrusakan bangunan ponpes oleh sejumlah warga buntut dari peristiwa dugaan tindakan asusila yang dilakukan pimpinan ponpes,”ujar AKBP Condro Sasongko.
Kapolres mengatakan bahwa pimpinan ponpes berinisial KH telah berhasil diamankan saat bersembunyi di atas plafon rumah warga tidak jauh dari lokasi ponpes Bani Ma’mun Kobak.
“Pimpinan ponpes yang diduga melakukan tindakan asusila berhasil diamankan ketika bersembunyi di atas plafon rumah warga beberapa saat setelah peristiwa pengrusakan terjadi. Saat ini KH masih dalam pemeriksaan intensif di Mapolres Serang,” kata AKBP Condro Sasongko.
Warga Marah, Bakar Gazebo Santri
Kepala Desa Gembor Udik, Arsyad membenarkan terkait adanya kejadian perusakan aset pondok yang dikelola KH.
Warga mengamuk lantaran salah seorang santriwati diduga dicabuli oleh seorang ustadz inisial KH yang merupakan pimpinan ponpes.
“Tempat duduk duduk (gazebo) anak santri saja dibakar. Tapi langsung dipadamkan, itu spontan saja oleh warga, ada juga warga luar, kejadiannya sekitar pukul 14.00 sampai pukul 15.00 WIB,” ujar Arsyad kepada wartawan.
“Kejadian itu diduga terkait pencabulan yang dilakukan pimpinan ponpes dan sudah dilaporkan ke Polres Serang,” sambungnya.
Arsyad mengungkapkan, pimpinan ponpes KH sendiri memang sangat tertutup. Bahkan, dengan aparat desa setempat pun tidak kenal.
Sampai saat ini pun pihaknya tidak tahu nama dari ponpes tersebut.
Arsyad mengatakan, hingga sore hari Minggu menjelang magrib warga masih berkumpul di pondok pesantren. Puluhan personil Polres Serang dan Polsek Cikande masih menjaga di kawasan ponpes.
Laporan Reporter Engkos Kosasih | Sumber: Tribun Banten