Mengenal Batik Pedalaman atau Klasik dan Batik Pesisir, Berbeda Cara Pembuatan dan Motifnya
Berikut penjelasan mengenai batik pedalaman atau klasik dan batik pesisir.
Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Inza Maliana
Kemudian, para pembatik daerah pesisir merupakan rakyat jelata yang membatik sebagai pekerjaan sambilan (pengisi waktu luang) yang sangat bebas aturan, tanpa patokan teknis.
Oleh sebab itu, ragam hias yang diciptakan cenderung bebas, spontan, dan kasar dibandingkan dengan batik keraton.
Para pembatik pesisir lebih menyukai cara-cara yang dapat mengeksplorasi batik seluas-luasnya sehingga banyak ditemui warna-warna yang tidak pernah dijumpai pada batik pedalaman/klasik.
Warna-warna yang digunakan mengikuti selera masyarakat luas yang bersifat dinamis, seperti merah, biru, hijau, kuning, bahkan ada pula yang oranye, ungu, dan warna-warna muda lainnya.
Ragam hias pada karya batik Indonesia sangat banyak.
Tentunya masing-masing motif memiliki makna sesuai dengan budaya masing-masing daerah.
Motif bunga dan tumbuhan memiliki makna untuk selalu menjaga kelestarian alam.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Artikel lainnya terkait Materi Sekolah