Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BI Diprediksi Tahan Kenaikan Suku Bunga, Analis: Sektor Properti Siap Menggeliat

Kebijakan BI menakan suku bunga diharapkan bisa mempertahankan tren positif sektor properti yang sudah cukup membaik selama setahun terakhir.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Choirul Arifin
zoom-in BI Diprediksi Tahan Kenaikan Suku Bunga, Analis: Sektor Properti Siap Menggeliat
IST
Pameran properti IPEX 2022 akan berlangsung di Jakarta Covention Center (JCC) Senayan, 13 - 21 Agustus 2022. Kebijakan Bank Indonesia sudah mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen selama semester I-2023 diharapkan bisa mempertahankan tren positif sektor properti yang sudah cukup membaik selama setahun terakhir. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Hasanudin Aco

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada bulan Juni 2023 lalu memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,75 persen.

Keputusan tersebut merupakan kabar baik di mana Bank Indonesia sudah mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen selama semester I-2023.

Kebijakan tersebut diharapkan bisa mempertahankan tren positif sektor properti yang sudah cukup membaik selama setahun terakhir ini.

Country Manager Rumah.com Marine Novita menjelaskan pihaknya menyambut baik keputusan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75 persen selama 6 bulan terakhir ini.

Kondisi ini memunculkan ekspektasi bahwa suku bunga BI telah mencapai puncaknya dan berpotensi mulai dipangkas.

"Situasi ini juga didukung oleh angka inflasi Indonesia yang mulai melandai sehingga diprediksi akan berdampak positif bagi kinerja sektor properti di Semester II-2023. Laju inflasi domestik tercatat melandai secara tahunan di bulan Juni 2023 di mana inflasi yang rendah biasanya akan mendorong tingkat suku bunga mengalami penurunan sehingga dapat berimbas positif terhadap industri properti di tanah air," jelas Marine dikutip pada Minggu (17/7/2023).

Berita Rekomendasi

Menurut dia, melandainya inflasi bisa menjadi sentimen positif untuk sektor properti karena turunnya inflasi akan membuat daya beli masyarakat meningkat, sehingga penjualan rumah berpotensi naik.

Apalagi seiring dengan adanya sentimen positif di industri properti nasional pada kuartal pertama 2023. Sentimen positif ini terutama terlihat pada indeks harga dan permintaan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, baik dari sisi penjual maupun konsumen.

Baca juga: Paramount Land Kembangkan Kawasan Niaga di Sisi Selatan yang Berbatasan dengan BSD

Mengutip data Indonesia Property Market Report Q2 2023, dia mengatakan terjadi kenaikan indeks harga sebesar 1,7 persen secara kuartalan pada kuartal pertama 2023 dan kenaikan indeks harga sebesar 7,1 persen secara tahunan.

Kenaikan secara kuartalan dan tahunan tersebut lebih tinggi dibandingkan kenaikan pada kuartal sebelumnya.

"Dari sisi suplai, indeks suplai pada kuartal pertama 2023 masih stagnan pada angka yang sama dengan kuartal sebelumnya yaitu sebesar 0,3 persen. Namun secara tahunan, indeks suplai menunjukkan kenaikan sebesar 6,6 persen," ujarnya.

Baca juga: Pengembang: Permintaan Apartemen di Kawasan Segitiga Emas Jakarta Tumbuh 20-25 Persen

Sementara dari sisi permintaan, indeks permintaan naik sebesar 14,5 persen secara kuartalan. "Sebelumnya, pada kuartal keempat 2022, indeks permintaan turun hingga 20 persen secara kuartalan," kata Marine.

Dia menyatakan, data tersebut tersebut memiliki akurasi cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Indonesia, karena merupakan hasil analisis DataSense by PropertyGuru for Business dari 700.000 listing properti dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas