EM dan JM Melatih Sembilan Warga Yapen di Hutan
Sedikit demi sediki kepolisian mulai menemui titik terang terhadap sejumlah kasus penembakan di Papua khususnya di Yapen Waropen
Penulis: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sedikit demi sedikit kepolisian mulai menemui titik terang terhadap sejumlah kasus penembakan di Papua khususnya di Yapen Waropen dengan ditemukannya tempat persembunyian Tentara Pembela Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) bersama tim gabungan dari TNI.
Selain itu, polisi pun sudah membekuk dua orang sebelumnya yang disinyalir sebagai instruktur pelatihan militer di Yapen dan sekaligus sebagai perekrut orang-orang untuk bergabung dengan kelompoknya.
Apalagi setelah sembilan dari sebelas orang yang menyerahkan diri ke Polres Yapen mengaku bahwa mereka memang dibujuk EM dan JM melakukan pelatihan militer di hutan-hutan.
"EM dan JM itu yang melatih militer," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasutin di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (25/6/2012).
Saud menjelaskan dalam pelatihan militer tersebut, orang-orang yang berhasil direkrut EM dan JM tersebut diajarkan tehnik-tehnik memegang senjata api saat berperang.
"Mereka mengikuti pelatihan menembak dan bongkar pasang senjata api, dan latihan militer yang lain,"kata Saud.
Sebelumnya polisi bersama tim gabungan dari TNI melakukan penggeledahan terhadap tempat pelatihan TPN/OPM di Yapen dan berhasil disita beberapa pucuk senjata api rakitan dan senapan angin dan orang-orangnya saat itu melarikan diri ke hutan.
Kemudian, polisi mengimbau supaya orang-orang yang melarikan diri tersebut menyerahkan diri, sampai pada akhirnya sebelas warga Yapen menyerahkan diri diantaranya Kornelius Bonei (55) warga Menawi, Fiki Mansai (16) warga Wanampompi, Rivael Ayomi (25)warga Wanampompi, Otis Karimati (35) warga Wadapi, Fraits Reba (20) warga Wadapi, Salmon Nuboba (39) warga Wadapi, Menaser Fonaba (19) warga Wanampompi, Fonataba (19) warga Wanampompi, Pilemon Manitori warga Wadapi, Beni Torobi (17) warga Wanampompi, Dolfinas Reba (21) warga Wanampompi, dan Lewi Numberi (34) warga Wadapi.
"Keterangan 11 orang tersebut mengakui sebagai Warga Negara Indonesia, dan ikut latihan karena dibujuk dan diajak namun tidak mengerti maksudnya," jelas Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua, Kombes Pol Wahyono.
Dari sebelas orang tersebut sembilan orang ikut dalam pelatihan militer TPN/OPM di Yapen dan dua orang Kornelius Bonei serta Menaser Fonaba tidak ikut dalam pelatihan tersebut.
"Dua orang tersebut tidak ikut latihan sama sekali namun merasa ketakutan di Kampung dengan ada Latihan di Kampung Wadapi,"pungkasnya.