Trayek Angkot Bandung Bakal Berubah
Dishub Kota Bandung akan melakukan perubahan rute (rerouting) semua trayek angkutan kota
Editor: Budi Prasetyo
* Tidak Hanya Rute Angkot Abdul Muis-Dago
TRIBUNNEWS.COM.BANDUNG,- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung akan melakukan perubahan rute (rerouting) semua trayek angkutan kota (angkot) di Kota Bandung. Perubahan ini sejalan dengan desakan para para pengusaha dan sopir angkot jurusan Abdul Muis-Dago yang meminta perpanjangan rute angkot dari Punclut ke Leuwipanjang.
Kabid Angkutan Dishub Kota Bandung, Yayan Heryana, mengatakan, pihaknya masih menunggu surat persetujuan dari tiga koperasi angkot untuk segera mempercepat proses persetujuan perubahan rute trayek angkot. Menurut dia, baru dua koperasi saja yang mengirim surat menyetujui perubahan rute, yaitu Kobanter Baru dan Kobutri.
"Kami tinggal nunggu gimana dari Kopamas, belum masuk (surat persetujuan), karena ketuanya lagi di luar Jawa," ujar Yayan kepada Tribun melalui sambungan telepon, Kamis (16/10/2014).
Perubahan rute, kata dia, diberlakukan tidak hanya untuk trayek angkot yang bersinggungan dengan bus sekolah gratis, terutama angkot jurusan Abdul Muis-Dago, tetapi semua trayek angkot di Kota Bandung.
Menurut Yayan, jika semua koperasi angkot menyetujui adanya perubahan rute ini, pihak Dishub akan segera menentukan jarak dan sistem perubahan rute semua angkot yang akan berubah trayeknya.
"Nanti dirapatkan jalur mana saja. Paling banyak sih rerouting-nya ke perumahan-perumahan yang belum dilalui angkot karena kalau di dalam kota kan rencana Pemkot Bandung akan menerapkan angkutan massal," katanya.
Mengenai keinginan agar perubahan trayek jurusan Abdul Muis-Dago dipercepat, Yayan tidak bisa memastikan. Menurutnya, surat keputusan Wali Kota Bandung tidak bisa terpisah. SK perubahan rute, kata dia, akan diturunkan bersamaan dengan perubahan rute semua trayek angkot.
"Kalau SK kan sama-sama dibuatnya, gak bisa dipisah. Sekarang lagi proses. Keinginan Pak Wali, November ini sudah beres. Mungkin rerouting percobaan akan dilakukan di trayek Batununggal-Citylink untuk percontohannya," katanya.
Meskipun ada perubahan rute untuk jalur angkot di Kota Bandung, ia menegaskan tidak akan ada penambahan angkot di Kota Bandung. Menurutnya, saat ini 5.521 unit angkot di Kota Bandung sudah cukup banyak.
"Jadi, ada beberapa rute yang dipindah, misalkan trayek yang umum dipindah ke trayek yang baru di-rerouting, seperti masuk-masuk ke perumahan. Sifatnya bisa menjadi feder," kata Yayan.
Menanggapi keinginan para pengusaha dan sopir angkot Abdul Muis-Dago agar bus sekolah gratis memutar di Dipati Ukur, Dishub beranggapan hal tersebut tidak masalah. Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) TMB, Yadi Heryadi, meskipun dibelokkan ke arah Dipati Ukur, minat pelajar untuk menaiki bus sekolah gratis tidak surut.
"Kalau ke Dago memang lumayan banyak, apalagi dari Terminal Dagonya, terutama anak SMP dan SMA yang naik dari Terminal Dago. Tapi kalaupun memutar di DU, itu tidak menurunkan jumlah penumpang," kata Yadi kepada Tribun.
Yadi belum memastikan kapan rute bus BS 02 yang semula sesuai dengan rute dari Terminal Dago ke Leuwipanjang ini harus memutar di Dipati Ukur. "Kami masih nunggu dari Kobanter bagaimana nanti ke depannya. Kami masih terus berkomunikasi," katanya.
Yadi mengatakan, pihaknya harus mengalah dan menuruti keinginan para pengusaha dan sopir angkot untuk memutar di Dipati Ukur. Sebab, ia mengkhawatirkan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap bus sekolah tersebut. (cr1)