Penangkapan Anggota DPR di Bali Berlangsung Cepat dan Tak Mencolok, Penghuni Hotel Tak Tahu
Penangkapan yang berjalan cepat dan tanpa disertai insidenitu membuat pegawai hotel dan tamu yang menginap di SwissBelhotel mengaku tak tahu
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap dua orang dalam operasi tangkap tangan (OTT) terkait dugaan kasus suap pada Kamis (9/4) pukul 18.45 Wita di SwissBelhotel, Sanur, Denpasar.
Yang ditangkap adalah anggota Komisi IV DPR RI, Adriansyah, dan Brigadir Satu (Briptu) Agung Krisdiyanto, seorang anggota Polri dari Polsek Menteng, Jakarta.
Penangkapan yang berjalan cepat dan tanpa disertai insiden yang mencolok itu membuat pegawai hotel dan tamu yang menginap di SwissBelhotel mengaku tak tahu bahwa ada operasi tangkap tangan oleh aparat KPK.
Mereka baru menyadari ada operasi tangkap tangan itu setelah mendengar berita di media pada Jumat (10/4) pagi.
Seorang saksi mata yang enggan disebut namanya menuturkan, sekitar pukul 18.30 Wita, Kamis (9/4), saat baru saja tiba di lobi SwissBelhotel dari arena Kongres IV PDIP di hotel Inna Grand Bali Beach , ia tidak melihat ada sesuatu mencurigakan di lobi tersebut.
Namun, hal yang masih diingatnya, saat itu ia melihat ada tiga orang berbaju putih dengan celana hitam sedang duduk-duduk di kursi lobi.
"Saya pulang sebentar dari kongres, terlihat ada tiga orang duduk-duduk di lobi hotel. Pada siang harinya, saya juga sempat bertemu dengan ketiga orang itu saat ngopi di pantai dekat hotel. Mereka saat itu pakai baju merah, sehingga saya kira tamu hotel yang juga peserta kongres," terang pria yang juga kader PDIP itu kepada Tribun Bali, Jumat (10/4).
Setibanya di lobi SwissBelhotel, dengan perasaan seperti biasa, ia pun langsung menuju kamar. Setelah beberapa saat, ia kembali keluar kamar dan menuju lobi.
Di lobi itulah, ia melihat seseorang diapit oleh tiga orang berbaju putih yang sebelumnya duduk di lobi tadi. Lelaki yang diapit itu dibawa berjalan menuju ke sebuah mobil yang sedang menunggu di depan pintu masuk lobi hotel.
"Saya hanya mendengar suara dari salah-satu dari tiga orang yang berbaju putih itu, yang memerintahkan pria yang digiring agar masuk ke dalam mobil. Saya kurang melihat jelas, tapi mobilnya seperti Fortuner berwarna putih atau Innova. Sedangkan siapa yang digiring, saya juga tak bisa persis melihat wajahnya,” kata saksi itu.
Sekitar lima menit kemudian, ia menambahkan, satu mobil lagi masuk ke area depan lobi, dan ada orang lagi dari dalam hotel yang digiring masuk ke mobil tersebut. Kemudian, kedua mobil tersebut meluncur meninggalkan hotel.
“Setelah mereka pergi, orang-orang di sekitar lobi pada berbincang-bincang bahwa tiga orang berbaju putih tersebut kemungkinan aparat keamanan atau penegak hukum. Saya sempat agak bertanya-tanya ada apa kok ada yang digiring oleh petugas keamanan. Tapi, sampai saat itu masih belum tahu bahwa itu aparat KPK,” terangnya.
Berapa jumlah petugas yang menggiring saat itu, dia juga tidak tahu persis. “Kerumunan yang menggiring itu sekitar 10-an orang. Saya tidak sempat memperhatikan dengan seksama karena tidak menyangka bahwa itu petugas KPK. Kejadiannya berjalan cepat. Suasana saat menggiring juga biasa-biasa saja, tidak ada drama seperti penangkapan yang biasa dilakukan petugas kepolisian. Mungkin saja, orang-orang yang ditangkap itu sudah dikuntit oleh aparat KPK,” katanya.
Ketika ditanya apakah dirinya mengetahui jika salah-satu yang diciduk KPK adalah anggota DPR RI bernama Ardiansyah dari PDIP, saksi tersebut mengaku tidak mengetahuinya. Ia baru mengerti setelah membaca berita pada Jumat (10/4) pagi.