Warga Sleman Laporkan Polisi Koboi Berpangkat AKP ke Polda DIY
Warga Puluhdadi, Dusun Seturan, Caturtunggal, Sleman, melaporkan oknum polisi berpangkat AKP ke Polda DIY lantaran asal main tembak ke arah pengendara
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Santo Ari
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Seorang oknum polisi dilaporkan atas dugaan menembak menggunakan airsoft gun ke arah mobil colt yang dikendarai Fendi Dwi Pramono (23), warga Puluhdadi, Dusun Seturan, Caturtunggal, Depok, Sleman.
Warga Puluhdadi geram lantaran oknum polisi tersebut sering menyerang warga yang melintas di depan rumahnya. Bersama puluhan warga yang lain dari RT 05 RW 02.92, anggota polisi tersebut dilaporkan ke Polda DIY, Jumat (15/5/2015).
Fendi menceritakan, ia menjadi korban penembakan, Jumat sekitar pukul 20.00 WIB. Kala itu ia mengendarai mobil colt bernopol AD 1801 LL dan melewati samping rumah oknum polisi yang berinisial TI berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP).
"Saat saya melintas tiba-tiba terdengar bunyi tembakan sekitar tiga kali, tapi saya tidak berhenti dan langsung pulang," ujar Fendi.
Fendi menceritakan saat itu ia tidak melihat orang yang menembaknya karena sudah malam dan penerangan minim di jalan yang dilaluinya. Sampai di rumah, ia mengecek mobilnya dan menemukan bekas tembakan di pintu kiri.
"Dia sembunyi kalau nembak, ini sudah kesekian kalinya ia melakukan perbuatan itu. Sebelumnya juga pernah dilaporkan ke Polda. Yang menjadi korban mahasiswa, ia ditembak menggunakan airsoft gun dan mengenai punggung," terangnya.
Ketua RT 05 Suparmo, ayah Fendi, menjelaskan oknum polisi itu sering terlibat masalah lantaran sering menyerang pengendara yang lewat depan rumahnya. Saat kasus penembakan mobil terjadi, ia tengah berada di proyek tak jauh dari rumah polisi itu.
"Kemarin, setelah ia menembak mobil yang dikendarai anak saya, ia datang ke proyek, dan menembaki seng-seng yang di depan proyek. Mungkin dia cari anak saya, " terangnya.
Ia mengutarakan menemui oknum polisi itu, dan sempat terlibat adu mulut. Diceritakannya, oknum polisi itu juga sempat mengancam akan memanggil bala bantuan lebih besar.
"Ini sudah meresahkan, saat saya datangi, dia mengaku sebagai orang yang menembak, dan malah mengajak saya berkelahi. Dia juga menantang menyelesaikan masalah ini di Polda DIY, maka kami iyakan. Saya bersama warga yang lain beramai-ramai datang untuk melaporkan kejadian ini," terangnya.