Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Cara Pemasang Lowongan Kerja di Facebook Tipu Korbannya

Jangan asal percaya pada pengumuman lowongan kerja yang disebar di media sosial.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Ini Cara Pemasang Lowongan Kerja di Facebook Tipu Korbannya
Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Jangan asal percaya pada pengumuman lowongan kerja yang disebar di media sosial.

Sekarang ini, banyak lowongan kerja abal-abal yang sengaja disebar oleh pelaku kejahatan untuk meraup keuntungan masyarakat yang sedang membutuhkan pekerjaan.

Seperti yang dilakukan Ali Romadhon (25), warga Kedungpring, Lamongan. Dengan membuat lowongan kerja palsu melalui akun Facebook-nya, dia berhasil menipu 20 orang calon tenaga kerja dan meraup banyak uang dari para korbannya tersebut.

Di akun Facebook-nya, Ali menggunakan nama Khairil Anwar yang menjabat sebagai Kepala HRD PT Karunia Alam Segar.

Di media sosial tersebut, dia membuat pengumuman berisi lowongan bagian produksi di perusahaan yang berada di Gresik tersebut.

Agar terkesan benar, dalam pengumuman itu dia juga mewajibkan para pelamar untuk memenuhi sejumlah persyaratan.

Seperti curriculum vitae, pas foto, lamaran, ijazah dan beberapa persyaratan lain. Dan terbukti cara itu efektif, dalam beberapa hari ada 15 orang pelamar yang rata-rata perempuan.

Berita Rekomendasi

Para pelamar tersebut kemudian dihubungi oleh Ali. Mereka diminta untuk datang menemui dirinya guna menyerahkan beberapa persyaratan untuk kelengkapan tes wawancara dan tes kesehatan. Para korban dikumpulkan di Royal Plaza.

Di lantai UG mall di Jalan A Yani Surabaya itu, masing-masing korban dimintai uang Rp 200 ribu dengan dalih untuk uang administrasi agar diterima bekerja. Jadi, dia meraup setidaknya Rp 30 juta dari 15 korbannya.

Dari situ, para korban lantas disuruh kembali pulang dan dijanjikan akan dihubungi setelah ada panggilan dari perusahaan.

Karena lama tak kunjung ada panggilan, beberapa korban mulai curiga. Seorang korban bernama Herawati, asal Nganjuk yang merasa tertipu kemudian melapor ke Polsek Wonokromo.

Dari laporan itulah, polisi melakukan penelusuran dan diketahui bahwa lowongan kerja itu hanya penipuan.

“Berdasar laporan tersebut, petugas kemudian mencari keberadaan pelaku. Dan dia berhasil diringkus saat berada di Royal Plaza bertemu dengan beberapa korban. Sekarang, dia sudah ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan,” ungkap Kapolsek Wonokromo Kompol Arief Kristanto, Selasa (16/6/2015).

Dalam penyelidikan, polisi bersama para korban berhasil memancing pelaku untuk keluar. Pemuda asal Lamongan itu diajak janjian ketemuan di Royal Plaza, dan saat itulah dia diringkus polisi.

Setelah Ali, dalam penangkapan ini petugas juga menyita barang bukti berupa 20 surat lamaran, sebuah HP, laptop, enam lembar biodata korban, kartu telpon, dan uang tunai Rp 2,1 juta hasil kejahatannya.

Ditemui di sela menjalani pemeriksaan, Ali mengaku nekat membuat lowongan kerja palsu karena sedang kepepet kebutuhan. Istrinya sedang hamil tua dan dia harus menyiapkan biaya persalinan.

Sementara dirinya berstatus pengangguran setelah beberapa waktu lalu dipecar dari perusahaan tempatnya bekerja, PT Karunia Alam Segar.

“Saya dipecat karena sering telat kerja. Sebab, saya tinggal di Lamongan dan tempat kerja saya di Gresik,” dalihnya.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas