Miris, Sebagian Besar Kasus Pencabulan di Tanjabbar Korbannya Anak di Bawah Umur
Hingga Oktober 2015 ini, tedata ada 19 kasus narkotika dan tujuh kasus pencabulan yang sebagian besar korbannya adalah anak di bawah umur.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Awang Azhari
TRIBUNNEWS.COM, KUALA TUNGKAL - Kasus penyalahgunaan narkotika dan pencabulan cukup tinggi di Tanjung Jabung Barat, provinsi Jambi.
Berdasarkan data yang dihimpun Tribun Jambi (Tribunnews.com, network), sepanjang 2014 ada 29 kasus penyalahgunaan narkotika dan 15 kasus pencabulan.
Sementara hingga Oktober 2015 ini, tedata ada 19 kasus narkotika dan tujuh kasus pencabulan yang sebagian besar korbannya adalah anak di bawah umur, mirisnya kebanyakan pelaku merupakan orang dekat seperti pacar.
Lalu fenomena apa yang membuat dua kasus ini seperti tak terkendali?
Kepala Kemenag Tanjab Barat, H Sulaeman yang juga membawahi lembaga pendidikan agama, menyebut sebagian besar kasus yang melanggar akidah ini terjadi akibat dari kurangnya pengawasan orangtua.
Tanpa pengawasan orangtua, sudah pasti peluang untuk anak terjerumus ke dalam pergaulan bebas sangat besar, seperti seks bebas dan narkotika.
"Makanya itu semua tidak terlepas dari faktor orang tua, kenapa saya katakan dari faktor orang tua karena menurut saya sebagian orang tua 'lupa' terhadap anaknya , apa yang dilakukan anak tak pernah dilihat dan dipantau dengan baik," jelasnya beberapa hari lalu.
Pengawasan yang harus dilakukan orang tua bukan dalam arti anak itu dikekang, namun harus terus dikontrol serta memantau setiap kegiatan anak terutama di luar rumah.
Dengan selalu membebaskan anak-anak keluar malam tanpa mempertanyakan mau pergi kemana, itu juga kata dia berdampak kurang baik.
Faktor lingkungan diakui juga sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter anak, karena itu diharapkan selain pengawasan orangtua juga mesti menanamkan pengetahuan soal agama, tentunya bisa di dapat di lembaga-lembaga keagamaan.
Sementara Ketua Pengadilan Negeri Kuala Tungkal, Raden Ari Mulyadi mengungkap bahwa memang dua kasus ini cukup mendominasi di Tanjab Barat.
"Perkara paling banyak yang terdata itu pencabulan anak di bawah umur, selebihnya narkotika," katanya beberapa hari lalu.
Penyebabnya rata-rata akibat kurangnya pengawasan orangtua terhadap anak, dan hal ini kata Raden Ari akibat tingginya angka pengangguran.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.