Tiga Rumah Kontrakan Terbawa Arus Akibat Robohnya Tembok Penahan
Tembok penahan badan jalan di bantaran Sungai Komering Dusun III, Desa Serinanti, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir roboh.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, KAYUAGUNG - Tembok penahan badan jalan di bantaran Sungai Komering Dusun III, Desa Serinanti, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) roboh.
Akibatnya, 3 unit rumah kontrakan beserta isinya milik Jamaludin yang dibangun di pinggiran sungai ikut terbawa arus.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa robohnya rumah kontrakan tersebut terjadi, Sabtu (12/11/2016) dini hari.
Meski tidak ada korban jiwa, namun barang-barang berharga milik korban ada yang hilang, tenggelam.
Karena rumah yang terbuat dari kayu itu, dibangun di atas dam, tembok penahan tanah yang roboh sehingga bangunan rumah ikut terbawa air sungai yang memang deras.
"Kejadiannya tadi malam pukul 01.00. Akibat ambruknya tembok penahan badan jalan serta derasnya arus sungai komering mengakibatkan rumah pinggiran sungai ikut roboh," kata Heriyanto (45), warga Serinanti Pedamaran.
Menurut Heriyanto, tembok penahan badan jalan itu sebenarnya sudah satu minggu yang lalu ada tanda-tanda dan kelihatan telah retak-retak.
Diakuinya, bangunan dam itu memang sudah lama dibangun, belum lagi ditambah kuatnya arus sungai, jadi wajar saja kalau jebol.
"Bedeng 3 pintu itu dua di antaranya telah dihuni, salah satunya dihuni oleh anak pemilik bedeng yaitu Yodi yang membuka warung dan counter handphone," kata Heriyanto.
Yodi salah satu penghuni kontakan menuturkan, peristiwa robohnya rumah karena terjangan air deras sehingga dam roboh itu, sempat terdengar suara patah.
Kemudian rumah sudah digenangi air setinggi mata kaki, lalu terbawa arus.
"Dari kejadian itu, untung saja istri dan anak-anak cepat terbangun dan lari untuk menyelamatkan diri," ujar Yodi.
Ketika membuka pintu, Dodi mengatakan rumahnya sudah dipenuhi air dan barang-barang semua tak bisa diselamatkan lagi.
"Saya bersyukur saya saat kejadian terbangun sehingga bisa membangunkan anak dan istri," kata dia mengaku kerugian materi mencapai puluhan juta rupiah.
Sementara itu, Kepala Desa Serinanti Syarbini menuturkan, kejadian robohnya dam penahan badan jalan itu seketika. Dam penahan sungai komering sudah lama dibangun dan kondisinya sudah retak-retak.
"Saya berharap warga yang tinggal di pinggiran Sungai Komering berhati-hati, karena arus sungai semakin deras," harap Syarbini.
Dia meminta partisipasi warga untuk saling membantu warga yang mendapat musibah. (Mat Bodok)