Bandar Sabu Jaringan Internasional Ditembak di Surabaya
Satu dari tiga tersangka narkoba yang ditangkap, Asep M Sidik (21), terpaksa ditembak anggota Setrenarkoba Polretabes Surabaya.
Penulis: Fatkul Alamy
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Fatkul Alamy
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Satu dari tiga tersangka narkoba yang ditangkap, Asep M Sidik (21), terpaksa ditembak anggota Setrenarkoba Polretabes Surabaya.
Pemuda asal Jalan Cinta Asih Bandung, Jawa Barat, ini merupakan bandar narkoba jenis sabu. Selama di Surabaya ia tinggal di Apartemen Water Palace.
Asep merupakan jaringan narkoba internasional. Polisi menangkap Asep bersama Adi Parastyo, temannya yang juga bandar.
Polisi menangkap kedua bandar setelah lebih dulu mengamankan M Faruk, pengedar sabu asal Sawah Pulo, Surabaya.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Mohammad Iqbal menuturkan petugas terpaksa menembak kaki kanan Asep karena melawan.
"Tersangka melawan ketika mau ditangkap, sehingga kami melakukan upaya paksa dengan penembakan, karena membahayakan nyawa petugas," ujar Iqbal di Apartemen Water Palace, Surabaya Barat, Selasa (18/1/2017).
Petugas mengamankan 4,96 kilogram sabu dan 7.186 butir pil ekstasi. Barang sebanyak itu milik Asep yang disita di Jalan Dukuh Pakis, Surabaya dan Apartemen Water Palace.
Narkoba tersebut, lanjut Iqbal, kemungkinan didatangkan dari luar negeri oleh jaringan Asep dkk.
"Pengakuan dari tersangka, barang-barang didatangkan dari Bandung. Kami masih melakukan pendalaman, karena ada nama-nama lain dari jaringan ini," aku Iqbal.
Lantaran Asep Cs masuk jaringan narkoba internasional, Polrestabes Surabaya akan meminta bantuan Bareskrim Polri guna menelusir jaringan lainnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.