Pasokan Gas Bersubsidi Digeser ke Kemasan 5 Kg, Agen Gas di Batam Resah
Agus, agen gas di kawasan Tiban menuturkan, tabung gas ,elon 3 kg kini sudah mulai telat datang ke lapaknya.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Batam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Pertamina sudah mulai memberlakukan peralihan gas berubsidi kemasan 3 Kg menjadi gas bersubsidi ukuran 5,5 kg. Namun sejauh ini, masih banyak masyarakat yang belum mengetahuinya. Tak heran, gas melon 3 kg masih menjadi favorit warga.
Bergesernya kemasan gas bersubsidi menjadi ukuran 5,5 kg menjadi kekhawatiran bagi sebagian masyarakat karena membuka praktik kecurangan.
Berbagai temuan kasus penyulingan gas bersubsidi ke tabung gas ukuran 12 kg sering dilakukan di Batam. Dengan berubahnya kemasan gas bersubsidi menjadi 5,5 kg dikhawatirkan akan membuat praktik penyulingan gas bersubsidi makin marak karena pelaku hanya butuh dua tabung saja untuk mengisikan ke gas nonsubsidi kemasan 12 kg.
Agus, agen gas di kawasan Tiban menuturkan, tabung gas ,elon 3 kg kini sudah mulai telat datang ke lapaknya.
"Sekarang sering terjadi keterlambatan pasokan gas. Kuota kami sering dikurang-kurangi. Makanya saya riskan juga kalau ada gas 5,5 kg ini," kata Agus.
Dia meminta Pemerintah dan Pertamina lebih serius melakukan pengawasan di lapangan terhadap distribusi gas bersubsidi kemasan 5 kg ini, termasuk peluang membawanya keluar Batam.