Fakta Tercecer Tentang Dosen Pelaku Pencabulan Anak di Bawah Umur
Perkara apa yang menjerat IKS (46), Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga? Berikut sejumlah fakta di lapangan.
Penulis: Y Gustaman
IKS tampak memakai sandal jepit, celana pendek warna biru gelap dan kaus tahanan warna merah.
Diperiksa Psikolog
Dalam kasus ini penyidik berencana memeriksakan IKS ke psikolog Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim guna mengatasi apakah pelaku mengalami kelainan seks.
Shinto menuturkan, penyidik belum tahu apakah IKS memiliki kelainan seks atau tidak. Ia memastikan IKS dengan korbannya, JS, tidak saling kenal.
Kondisi Korban Sudah Stabil
Setelah menjadi korban pencabulan di ruang sauna Celebrity Fitness, JS seperti disampaikan penyidik tidak terganggu dan kondisi kejiwaannya stabil. Awalnya memang ketakutan.
Tak hanya pelaku, penyidik juga akan memeriksakan korban JS ke psikolog Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim.
IKS Dikenal sebagai Peneliti
Selama ini IKS dikenal aktif dalam berbagai penelitian dan kegiatan kampus. Karena jabatan fungsional dan penelitiannya, jam mengajar IKS tidak sebanyak dosen umum.
Pada 2015 dia dipercaya menjadi wakil dekan untuk urusan kerja sama. Kasus yang menjerat IKS sudah diketahui Rektor Universitas Airlangga Prof M Nasih.
Kepala Tata Usaha FKG Unair, Sucoko, mengatakan IKS sebagai sosok pendiam tapi untuk urusan pekerjaan dan mengurus banyak kerja sama sangat terbuka. Hubungan dengan dosen lainnya biasa.
Selain mengajar dan meneliti di kampus A selama jam kerja, IKS kerap keluar kampus untuk mengurus penelitiannya, banyak mengurus jurnal scopus.
Ia meneliti juga di kampus C di gedung Institute Tropical Disease. IKS cukup sulit untuk ditemui, apalagi dengan jabatan fungsionalnya.
Hanya saja jika untuk urusan kerja sama dengan mahasiswa asing atau kerja sama dengan pihak luar sering bertemu dengannya.