Fakta Tercecer Tentang Dosen Pelaku Pencabulan Anak di Bawah Umur
Perkara apa yang menjerat IKS (46), Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga? Berikut sejumlah fakta di lapangan.
Penulis: Y Gustaman
Profil IKS Dihapus
Data personal IKS sebagai akademisi Unair sudah tak ada lagi di laman Unair News.
Biasanya data personal mencakup daftar riwayat hidup mulai dari tempat tanggal lahir, riwayat pendidikan, hingga berbagai karya dan publikasi yang telah dilakukan.
Namun, sosok IKS masih sempat terlihat dalam banner laman khusus fkg.unair.ac.id. Dalam banner galeri tersebut, IKS tampak masih berpose bersama jajaran dekanat FKG.
Sayangnya, foto dekanat dengan masa jabatan hingga 2020 itu pada sore hari sekitar pukul 17.00, Selasa (4/4/2017) sudah tidak ditemukan lagi.
Dikonfirmasi SURYA.co.id, Dekan FKG Unair, R Darmawna Setijanto, belum mendapat Surat Keputusan dari rektorat terkait jabatan atau posisi IKS. Ia juga tak tahu adanya perubahan di laman FKG.
Sudah Dibebastugaskan
Ketua Pusat Informasi dan Humas, Suko Widodo, menjelaskan dihapusnya identitas IKS di laman Unair sebagai bentuk tindakan etika. Sehingga bisa menerapkan asas praduga tak bersalah dan menjaga perasaan keluarga IKS.
Sementara IKS telah dibebastugaskan dari jabatannya sebagai Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Gigi Unair. Tujuannya untuk memudahkan proses hukum yang dijalani IKS.
Pemkot Surabaya Dampingi Korban
Remaja diduga korban pelecehan seksual oleh IKS akan mendapat pendampingan dari Pemerintah Kota Surabaya.
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak Dinas Pengendalian Penduduk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya, Ana Fajriyatin, mengatakan pendampingan korban bekerjasama dengan Pemprov Jatim.
"Yang ditunjuk untuk menerjunkan psikiater dari DP5A Jawa Timur. Sedangkan kita membantu melakukan pendampingan dan pendekatan ke keluarga dan teman-temannya," ucap Ana, Selasa (4/4/2017).
Sudah dua orang tim dari DP5A turun ke keluarga korban untuk mengetahui latar belakang keluarga dan kondisi anak.