Kronologis penangkapan Kapal Wanderlust pembawa Satu Ton Sabu
Lima tersangka yang ditangkap bersama kapal Wanderlast keseluruhannya adalah warga Taiwan
Penulis: Eko Setiawan
Editor: Eko Sutriyanto
Kemudian dari hasil kordinasi, pihak kepolisian mendapat nama kapal yakni kapal Wanderlast yang berbendera asing.
"Kita mendapat informasi dari kepolisian Taiwan lengkap dengan kapaistas kapal, berapa panjang dan lebarnya," sebut Irianto lagi.
Kemudian kepolisian mendapat informasi dari BC pusat bagian analisis dan analisa, maka di hitung titik kordinat hingga terakhir terkordinasi di perairan Bangka.
"Itu terkordinasi dari GPS yang ada dikapal Wanderlast. Tetapi mati, namun arahnya ke Utara yakni arah ke Singapura atau Batam," lanjutnya.
Kemudian dilakukan penghitungan kordinat.
Analisis dari BC ini kemudian pihak kepolisian meminta bantuan kepada seluruh komponen yang ada di laut. Seperti Bakamla, BC dan Polair.
Maka semua bergerak untuk menangkap bantuan.
"Kemudian hari sabtu kapal teridentifikasi berada diperairan Tanjungberakit, Bintan. Kemudia dilakukan penangkapan oleh beberapa unsur seperti BC, Bakamla dan Lantamal. Selanjutnya dibawake Tanjunguncang. Yang jelas kapal ini terindifikasi awalnya dari kepolisian Taiwan," sebutnya.
Sesuai dengan pemeriksaa tersangka di Jakarta, kapal ini berhenti di tengah laut di perairan Pulau Shangyang.
Kemudian dipindahkan barang bukti narkoba sekitar satu ton ke atas perahu karet.
Dan memang diatas kapal Wanderlast ini ada duaperahu karet dengan dua mesin motor tempel yang ada.
"Itu merupakan keterangan yang kita dapat dari tersangka yang ada di Jakarta," sebutnya.
Saat ini, lima tersangka yang ditangkap bersama kapal Wanderlast keseluruhanya adalah warga Taiwan. (koe)