Cerita Siti Yunengsih yang Telah 13 Tahun Berprofesi Pemandi Mayat
Ibunya, Iyong Sopiah, ternyata merupakan tokoh masyarakat di Ciawi yang juga dikenal sebagai pemandi jenazah
Editor: Eko Sutriyanto
"Ada yang karena penyakit gula, kakinya udah gak ada, kanker payudara, tumor, walaupun bau juga, tapi itu udah kewajiban," ungkapnya.
Enen mengaku awalnya memang tidak tahu niat bacaannya namun setelah belajar kini ia sudah menempuh pengalaman panjang soal memandikan berbagai kondisi jenazah.
"Awalnya gak bisa bacaannya, trus lama-lama bisa, ngemandiin, ngewudhuin jenazah," katanya.
Kini ia tinggal di rumah sederhananya berlima bersama 4 anaknya dimana kegiatan sehari-harinya ia hanya menjadi ibu rumah tangga biasa.
Biasanya Enen ketika dapat pekerjaan mandikan jenazah di rumah sakit, ia mengaku kerap diantar-jemput memakai ambulans rumah sakit terkait.
Waktunyapun tergantung waktu kejadian bahkan kerap dijemput di waktu dini hari.
"Biasanya dijemput sama ambulan, trus dianter juga, sampe jam 1, jam dua malem, sering," ungkapnya.
Terkait penerusnya nanti, Enen mengaku belum mengetahui dari ke-4 anaknya siapa yang bakal menjadi penerusnya nanti.