Musim Kemarau, Sungai Brantas Masih Telan Korban di Kediri
Moh Rafli (12), pelajar SD di Kediri, Rabu (13/9/2017) ditemukan tak bernyawa, mengapung di bibir sungai Brantas di Wilayah Kecamatan Purwoasri.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Moh Rafli (12), pelajar SD dari Dusun Gropyok, Desa Tanon, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, Rabu (13/9/2017) ditemukan tak bernyawa, mengapung di bibir sungai Brantas di Wilayah Kecamatan Purwoasri.
Diduga, bocah tersebut hanyut terbawa arus sungai karena tidak bisa berenang.
Informasinya, sebelum hanyut, Minggu (10/9/2017), korban diketahui bermain-main bersama tiga temannya, di sungai Brantas.
Saat itu korban bersama tiga temannya sedang bermain air sembari berenang persis di bawah jembatan Papar.
Namun secara tiba-tiba korban terseret arus hingga terbawa ke tengah sungai.
Korban sempat berteriak meminta tolong. Nahas, karena derasnya arus sungai tersebut membuat korban tenggelam.
Yoyok (44) warga setempat adalah orang yang pertama kali menemukan jasad korban mengapung di pinggir sungai Brantas.
Awalnya, ia mengira itu adalah sampah batang pisang yang hanyut terbawa arus sungai. Namun karena penasaran ia mendekat untuk memastikannya.
Dia tak menyangka kalau ternyata itu adalah jenazah seorang bocah. Sontak, penemuan jasad itu ke Polsek Purwoasri yang diteruskan ke Tim Inafis Polres Kediri.
Kasubbag Humas Polres Kediri, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Mukhlason mengatakan pihak keluarga korban telah memastikan bahwa jasad itu adalah Moh Rafli.
Setelah dilakukan proses identifikasi pihaknya tak menemukan tanda-tanda kekarasan di tubuh korban.
"Jenazah korban dievakuasi memakai kantong jenazah dan dipindahkan dari sungai ke daratan," terang AKP Mukhlason.
Menurut Mukhlason, sesuai keterangan dari saksi mata beserta pihak keluarga memastikan bahwa korban hilang saat sedang berenang di sungai Brantas saat bermain bersama rekannya.
Pihak keluarga telah menerima kejadian ini sebagai musibah.
"Sesuai hasil penyelidikan dipastikan bahwa korban tewas karena tidak bisa berenang yang akhirnya tenggelam," imbuhnya.
Ditambahkannya, korban sudah dikabarkan menghilang sejak Minggu (10/9/2017).
Pihak keluarga telah berupaya mencari keberadaan korban tapi tak kunjung ketemu. Selama tiga hari menghilang korban ditemukan sudah tak bernyawa di pinggir sungai Brantas.
"Jenazah korban berada di Puskesmas Purwoasri untuk selanjutnya diserahkan ke pihak keluarga," jelas Mukhlason.