Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diperkirakan Ada 20 Juta Meter Kubik Lava di Gunung Agung

Devy Kamil Syahbana mengatakan, diestimasi sudah terdapat lava di dalam kawah Gunung Agung.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Diperkirakan Ada 20 Juta Meter Kubik Lava di Gunung Agung
TRIBUN BALI/I NYOMAN MAHAYASA
Gunung Agung terpantau masih mengeluarkan material dari dalam kawahnya dilihat dari Bukti Abang, Karangasem, Bali, Kamis (30/11/2017) pukul 03.00 WITA. Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) aktivitas vulkanik Gunung Agung hingga hari ini belum menunjukan penurunan. TRIBUN BALI/I NYOMAN MAHAYASA 

TRIBUNNEWS.COM, AMLAPURA - Meskipun kegempaan Gunung Agung menurun, aktivitas vulkanik saat ini, Sabtu (2/12/2017) masih tinggi.

Sementara untuk lava dari pantauan satelit, Kepala Sub Bidang Mitigasi Pemantauan Gunungapi Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana mengatakan, diestimasi sudah terdapat lava di dalam kawah Gunung Agung.

Disebutkannya, kawah Gunung Agung kedalamannya sekitar 200 meter.

Baca: Prihatin Letusan Gunung Agung, Kaisar Jepang Akihito Batalkan Perayaan Ulang Tahun di Bali

"Jadi visualisasi lava yang ada di dalam kawah tidak terlihat kalau dari bawah. Dari bawah ini kan kelihatannya tenang. Tapi yang di atas sudah ada lava yang mengisi sekitar sepertiga volume kawah secara keseluruhan. Jika dikonversi sekitar 20 juta meter kubik," kata Devy di Pos Pengamatan Gunungapi Agung, Rendang, Karangasem, Bali.

Dengan masih tingginya aktivitas Gunung Agung, pihak PVMBG berencana akan menerbangkan pesawat tidak berawak (drone).

Namun masih akan memperbaiki kondisi drone pasca berhasil diterbangkan beberapa waktu lalu.

BERITA TERKAIT

Baca: Hadiri Reuni Alumni 212, Amien Rais: Pak Jokowi Negara Jangan Dijual ke Aseng atau Asing

"Kami masih memperbaiki kondisi drone yang sukses mengambil gas. Ini masih kami rencanakan, mudah-mudahan minggu depan," ujarnya.

Diterbangkannya drone kata Devy, untuk mengambil visual Gunung Agung secara keseluruhan.

"Kami berusaha mengambil semuanya. Mengambil visual, gas. Tapi kalaupun hanya mengambil visual itu sangat bermanfaat untuk memonitoring kondisi lava di permukaan," ucapnya.

Baca: Curhat Novanto di Tahanan: Obat Tak Seperti yang Biasa Dikonsumsi, Makanan Tak Cukup Gizi

Ditanya informasi teramatinya garis berwarna cokelat di lereng gunung, Devy menerangkan, guratan-guratan berwarna abu yang terlihat dari puncak sampai ke bawah adalah material abu yang terbawa oleh hujan.

"Kita lihat ada semacam guratan-guratan berwarna abu dari puncak sampai ke bawah, itulah material abu yang terbawa oleh hujan. Kalau sebelumnya kan tidak ada. Sementara pemantauan dari tim kami di lapangan, abu melanda wilayah puncak. Jatuhan abu ini sudah melanda wilayah puncak," jelasnya.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas