Perempuan Sepuh di Pekalongan Meninggal Dunia Tertimpa Reruntuhan Rumah
Perempuan sepuh itu meninggal dunia tertimpa reruntuhan rumahnya ketika gempa berkuatan 6,9 SR mengguncang pesisir selatan Pulau Jawa, Jumat.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Nahas menimpa Aminah (88), warga Kelurahan Sugihwaras, Kecamatan Pekalongan, Jawa Tengah.
Perempuan sepuh itu meninggal dunia tertimpa reruntuhan rumahnya ketika gempa berkuatan 6,9 SR mengguncang pesisir selatan Pulau Jawa, Jumat (15/12/2017) malam.
Camat Pekalongan Timur, Hendro Purwiaso mengatakan, korban dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sapuro, Pekalongan.
"Korban dimakamkan Sabtu pagi pukul 09.00," ujarnya, Sabtu (16/12/2017).
Selain Aminah, tidak ada lagi korban meninggal, begitu pula korban luka.
Hendro menuturkan, di wilayah Kecamatan Pekalongan Timur hanya satu rumah yang mengalami kerusakan.
Baca: Suasana Mencekam di Pantai Selatan Jawa Usai Diguncang Gempa 6,9 Skala Richter
"Rumah almarhum Aminah satu-satunya yang terkena dampak gempa. Hampir semua bagian bangunan roboh, kemungkinan karena bangunan sudah tua," katanya.
Pihaknya sedang mengusahakan bantuan kepada keluarga korban terkait dengan rusaknya bangunan akibat guncangan gempa.
"Hingga saat ini kami sedang berkoordinasi dengan Pemkot Pekalongan untuk memberikan bantuan, karena kerusakan terhitung berat. Kami juga berharap kepada masyarakat yang memiliki rumah atau bangunan tanpa pondasi agar berhati-hati jika sewaktu-waktu terjadi gempa," ucapnya.
Di Brebes, seorang warga Desa Slatri, Kecamatan Larangan, Ikmah Umar (50), terluka di bagian kepala saat gempa pada Jumat malam.
Dia tertimpa reruntuhan dinding rumah saat gempa yang juga dirasakan hingga Brebes itu.
"Setelah gempa, ada warga yang melapor ada satu rumah yang rusak. Tembok rumah ambruk dan menimpa penghuninya," kata Sekretaris Desa Slatri, Dedy Sunarto, Sabtu (16/12/2017).
Mengetahui kejadian itu, sejumlah warga langsung membawa Ikmah ke Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes.
Saat kejadian, korban sedang tidur di kamarnya. Guncangan gempa akibatkan tembok dinding ambruk dan menimpa kepala korban.
Baca: Lahir di Inggris Tapi KitKat Malah Sukses di Jepang dengan 300 Varian Rasa
Rumah korban juga rusak cukup parah. Sebagian tembok dinding di satu sisi rumah ambruk.
"Korban sedang tidur saat gempa terjadi," jelasnya.
Korban kini masih menjalani perawatan di RS Bhakti Asih.
Guncangan gempa juga sempat membuat panik warga. Mereka berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri mencari tempat yang lebih aman.
Badan SAR Nasional Jabar menyampaikan, satu orang meninggal dunia tertimpa reruntuhan material bangunan, di Kabupaten Ciamis, akibat gempa bumi di Barat Daya Kabupaten Tasikmalaya, Jabar, Jumat (15/12/2017) malam.
Di wilayah Jabar, gempa bumi juga membawa korban meninggal.
Korban bernama Dede Lutfi (62), warga Desa Gunungsahari, Kecamatan Sadanaya, Kabupaten Ciamis.
Ia meninggal karena tertimpa reruntuhan rumah.
"Satu orang meninggal dunia untuk wilayah Jabar," kata Koordinator Humas dan Protokoler Badan SAR Nasional Jabar, Joshua Banjarnahor, Sabtu pagi.
Selain korban jiwa, kata Banjarnahor, ada enam warga lain di Kabupaten Ciamis yang mengalami luka-luka. Ada pula kerusakan bangunan.
"Sebanyak delapan unit rumah rusak berat, dan 15 unit rumah rusak sedang," jelasnya.
Selain Kabupaten Ciamis, Badan SAR Nasional mendapatkan laporan adanya kerusakan rumah dan korban luka-luka di Kabupaten Pangandaran, Tasikmalaya, Garut, dan Kota Banjar.
Kepala Pusat Data dan Informasi Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, korban meninggal juga tercatat di Bantul, DIY.
Satu korban jiwa itu adalah Fatimah (34 tahun), warga Jambon, Kalisari, Kabupaten Bantul, DIY.
Fatimah meninggal karena panik saat meninggalkan rumah sehingga korban jatuh.
"Saat gempa, panik, lari, kemudian jatuh. Dibawa ke rumah sakit dan meninggal dunia," jelas Sutopo.
Untuk sementara gempa tersebut mengakibatkan 228 rumah rusak berat, 152 rumah rusak sedang, 97 rumah rusak ringan, dan 473 rumah rusak.
Selain itu, ada beberapa bangunan pbulik lain mengalami rusak seperti sekolah, rumah sakit, kantor, mesjid, dan pasar. (tribunjateng/cetak/bud/mam/tribunjabar/coz/yat)