Golkar Putuskan Usung Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar
Partai Golkar akhirnya memutuskan untuk mengusung Dedi Mulyadi di Pilkada Jawa Barat.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar akhirnya memutuskan untuk mengusung Dedi Mulyadi di Pilkada Jawa Barat.
Hal itu dilakukan setelah partai berlambang pohon beringin itu menarik dukungan kepada Ridwan Kamil.
Keputusan tersebut diambil setelah DPP Golkar menggelar rapat evaluasi Pilkada 2018 di Kantor DPP Golkar, Jalan Angrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Kamis, (21/12/2017).
Baca: Bawa Ransel Biru, Mantan Dirjen Hubla Siap Duduk di Kursi Pesakitan
"Jawa Barat kita sudah putuskan mendukung Dedi Mulyadi untuk menjadi Gubernur atau Wakil Gubernur sudah fix," ujar Ketua Kordinator Pemenangan Pemilu Indonesia 1 Golkar, Nusron Wahid.
Golkar memberikan waktu hingga 8 Januari 2018 bagi Dedi yang menjabat Ketua DPD Golkar Jabar tersebut untuk menentukan koalisi dan merancang beragam simulasi, apakah akan maju sebagai Gubernur atau Wakil Gubernur.
"Pokoknya tanggal 8 Januari pasti sudah ada hasilnya," katanya.
Setelah memutuskan mengusung Dedi Mulyadi, Nusron mengatakan partainya kini sedang menjajaki komunikasi dengan Partai Demokrat yang telah mengusung Deddy Mizwar, PDI perjuangan, serta Partai Hanura.
Baca: Ridwan Kamil Datang, Dedi Mulyadi Pamit Pergi
"Kita sedang melakukan proses komunikasi dengan partai lain, di luar yang mengusung Sudrajat maupun Ridwan Kamil. Pokoknya empat partai termasuk Golkar" pungkasnya.
Sebelumnya partai Golkar secara resmi telah mendukung Ridwan Kamil berpasangan dengan Daniel Mutaqien di Pilgub Jabar.
Hanya saja dukungan tersebut kemudian dicabut.
Pencabutan dukungan itu diketahui melalui surat yang dikeluarkan DPP Partai Golkar pada Minggu (17/12/2017), dengan nomor R-552/Golkar/XII/2017.
Alasan pencabutan dukungan karena Ridwan Kamil tidak kunjung menentukan calon wakilnya.
Diketahui tiga dari empat partai pendukung Ridwan Kamil menyodorkan nama untuk menjadi Cawagub. Partai Golkar mengusulkan nama Daniel Mutaqien, Partai PPP menyodorkan nama Uu Ruzhanul Ulum, dan PKB mengajukan nama Syaiful Huda.