Begini Melihat Kota Saranjana dari Perspektif Ilmiah, Berkaitan dengan Negara Lainnya?
Menelusuri keberadaan wilayah Saranjana dalam persfektif ilmiah, memunculkan beberapa dugaan sementara.
Editor: Eko Sutriyanto
Secara ilmiah, memang ada fakta-fakta mental (mentifact) di pikiran masyarakat pendukung kepercayaan tentang "mitos Saranjana"di Kotabaru.
Intinya, bila ada yang sengaja mencari daerah Saranjana, kebanyakan mereka tidak akan menemu-kannya.
Melihatnya dari sudut pandang bahasa, keberadaan nama Saranjana/ Sarangjana atau Serandjana dalam tulisan naturalis Belanda, memiliki kesamaan toponim dengan Sarangtiung.
Wilayah Saranjana ada di wilayah selatan Pulau Laut. Sementara daerah Sarangtiung di wilayah utara Pulau Laut. Bukan anomali. Apakah unsur kesamaan ini menunjukkan hubungan? perlu pendalaman.
Secara terminologi, kalau dikomparasikan (dibandingkan) dengan kosakata India, "Saranjana" berarti tanah yang diberikan.
Hal ini diungkapkan sejarawan India, S.D. Chaudhri dalam "Indian Cases". Buku terbitan Law Publishing Press, 1917, halaman 74.
Memang cukup jauh apabila mencari perbandingan sampai ke India. Tidak salah memang. Faktanya orang-orang India memakai nama ini. Sebut saja nama orang India, Saranjana Kulkarni. Nama perusahaan Saranjana Manufacturing, dan sebagainya.
Akan tetapi, pendapat yang kedua ini, lagi-lagi hanya bertaraf menjadi pencocokan (cocoklogi) karena terbentur data.
Penelusuran akhirnya berhenti di sumber lisan lokal.
Normasunah, dalam publikasinya bertitel "Myths in Legend of Halimun Island Kingdom in Kotabaru Regency" (Mitos dalam Legenda Kerajaan Pulau Halimun di Kabupaten Kotabaru), memberikan pandangan lain.
Baca: Banjir Di Tapin Selatan Rendam Ratusan Rumah
Legenda Kerajaan Pulau Halimun. Tokohnya, Raja Pakurindang, Sambu Batung dan Sambu Ranjana.
Normasunah berpendapat sesuai mitos. Gunung Saranjana merupakan jelmaan dari tokoh Sambu Ranjana dalam Legenda Kerajaan Pulau Halimun.
Dalam mitos itu, Raja Pakurindang mengatakan “Sambu Batung, engkau dan Putri Perak tinggallah di utara pulau ini. Teruskan rencanamu membuka diri dan membaur di alam nyata, dan engkau Sambu Ranjana tinggallah di selatan lanjutkan niatmu menutup diri. Aku merestui jalan hidup yang kalian tempuh. Namun ingat, meskipun hidup di alam berbeda, kalian harus tetap rukun. Selalu bantu-membantu dan saling mengingatkan.”
Kesimpulannya, nama Sambu Ranjana inilah yang kemudian mengalami "evolusi" pelafalan menjadi "Saranjana" dalam lidah orang lokal.
Apakah mitos ini bisa dipercaya? sampai dimana derajat kebenarannya? bagaimana dengan unsur historisitasnya? Normasunah dalam tulisannya memberikan jawaban.
Mitos, bagian dari bahasa yang subtansinya tidak terletak pada gaya, irama atau sintaksisnya.
Melainkan pada cerita yang diungkapkannya.
Fungsi mitos terletak pada suatu tataran khusus yang di dalamnya makna-makna melepaskan diri dari landasan yang semata mata kebahasaan.
Dari deretan pendapat dengan cara pandang lingua-historis ini paling tidak memberikan informasi penting.
Asal nama Saranjana yang paling mendekati kebenaran adalah Sambu Ranjana.