Ketika Para Pejabat Berebut Mobil Dinas Mewah Bekas Pakai Anggota DPRD Sumut
Satu pejabat menguasai dua mobil operasional, termasuk jenis mewah, padahal seharusnya maksimum satu unit.
Editor: Dewi Agustina
"Kami sudah layangkan surat namun tidak dikembalikan, tetapi tidak tahu kenapa (belum dikembalikan). Mungkin bandel orangnya ini," ucapnya.
Menurut Ardi, Humala dan Abusaha tercatat sebagai staf pada Dinkes Sumut.
Baca: Jenazah Pendaki Gunung Rinjani, Siti Nur Lesmawida Diterbangkan ke Malaysia
Dahulunya, sepengetahuan Ardi, satu mobil yang dipakai Abusaha kini sebelumnya dipakai kepala dinas.
Namun belakangan, kepala dinas menyerahkan mobil itu untuk operasional.
"Dulu itu dipakai Kadis, tapi diserahkan ke Abusaha," ujarnya.
Saat dimintai keterangannya perihal penguasaan mobil dinas eks dewan, nada suara Humala Marpaung meninggi.
Ia membantah telah menguasai dua mobil dinas eks dewan sekaligus.
"Salah sambung ini. Enggak ada mobil aku pakai. Enggak, bos. Enggak ya, bos. Kau tahu apa bos," ucap Humala, saat dimintai keterangannya melalui sambungan telepon.
"Dapat dari mana nomor aku? Mana ada aku dapat mobil," tambahnya.
Kadis Kesehatan Pemprov Sumut Agustama berbanding terbalik dengan informasi yang disampaikan Kepala Sub-Bagian Umum dan Kepegawaian Dinkes Sumut, Ardi Taufik.
"Saya minta, dipenuhi. Kan, enggak semua SKPD minta. Yang pasti kami gunakan mobil untuk yang bersangkutan. Boleh dicek ke Indrapura dan RS Paru. Ada enggak di situ? Jadi jangan fitnah. Itu yang paling pantang bagi saya. Zaman sudah berubah, enggak ada zaman fitnah lagi," ucap Agustama.
Sesuai Kebutuhan
Agustama ketika dikonfirmasi mengaku tengah di Jakarta, menyebut ada empat mobil dinas eks dewan ditempatkan pada dinas kesehatan, seluruhnya dipakai oleh orang yang tepat.
Dari pengakuannya, keempatnya dipakai Kepala UPT RS Indrapura Aulia Sambas, Kasubbag TU RS Indrapura El Kadi, Kasubbag TU RS Khusus Paru Rusdi Rangkuti dan Kasi Penunjang Medik RS Khusus Paru Yanda.
"Saya mengajukan sesuai kebutuhan anggota saja. Dua mobil di Indrapura dan dua lagi di RS Khusus Paru. Coba cek ke sana. Jadi perlu saya jelaskan, tidak benar anggota saya di Dinas Kesehatan memiliki dua mobil sekaligus. Makanya ini perlu saya luruskan," ujarnya.