Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Para Biksu Sokushinbutsu Jadi Mumi Sejak Mereka Masih Hidup

Praktik mumifikasi secara alami diajarkan oleh seorang biksu dari Jepang bernama Kūkai.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Para Biksu Sokushinbutsu Jadi Mumi Sejak Mereka Masih Hidup
IST
Ritual ini dikenal dengan nama Sokushinbutsu, proses panjang yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk proses mumifikasi 

Banyak yang Gagal

Untuk menjadi Sokushinbutsu tidaklah mudah dan merupakan tugas yang sulit. Dibutuhkan waktu puluhan tahun untuk menjadi Sokushinbutsu.

Ratusan bahkan ribuan biksu berusaha untuk menjadi Sokushinbutsu. Namun, pada abad 11 hingga abad 19, hanya 24 yang diketahui berhasil, sebagian besar di pegunungan Jepang utara.

Ketika ingin memulai praktik ini, para biksu harus menanggung penyiksaan diri selama 2.000 hingga 3.000 hari.

Selama seribu hari pertama, mereka harus melakukan pertapaan dan diet ketat yang disebut mokujikigyo atau makan pohon dengan mengonsumsi kacang-kacangan, biji-bijian, dan buah beri.

Diet ini sangat penting untuk menghilangkan semua lemak pada tubuh. Asupan air juga akan dikurangi untuk mengeringkan tubuh dan membuat organ menyusut.

Setelah seribu hari "makan pohon", para biksu akan mulai minum teh beracun yang terbuat dari getah pohon Urushi. Biasanya, getah Urushi digunakan untuk pernis peralatan makan.

Berita Rekomendasi

Dengan mengonsumsi teh tersebut maka tubuh akan mengandung racun, sehingga dagingnya tidak akan dimakan oleh belatung dan parasit lainnya.

Racun tersebut juga akan membuat biksu muntah dan kehilangan cairan tubuh lebih cepat.

Menghadapi Kematian

Ketika biksu merasa akan tiba waktunya untuk meninggal, ia akan mencari sebuah tempat untuk mengurung dirinya.

Tempat tersebut seperti kuburan dan biasanya di ruang bawah tanah dengan ukuran yang tidak cukup besar sehingga biksu harus berada dalam posisi duduk seperti sedang meditasi.

Dalam kuburannya akan dipasang sebuah tabung menggunakan bambu panjang yang berfungsi sebagai ventilasi udara agar biksu tetap dapat bernapas.

Selain itu, di dalamnya akan diletakan sebuah lonceng yang akan dibunyikan setiap hari yang menandakan bahwa dirinya masih hidup.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas