Wali Kota Subulussalam Merah Sakti Menangis dan Minta Maaf di Rapat Paripurna DPRK
Merah Sakti menangis, dia mengakui jika pidato dalam agenda serupa merupakan yang terakhir karena sisa jabatannya hanya sekitar enam bulan lagi.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Serambi, Khalidin
TRIBUNNEWS.COM, SUBULUSSALAM - Rapat paripurna persetujuan bersama rancangan qanun Kota Subulussalam tentang RAPBK 2019 dan peraturan DPRK Subulussalam tentang tata tertib DPRK Subulussalam tahun 2018, Jumat (30/11/2018) malam diwarnai suasana haru.
Suasana haru menyelimuti puluhan peserta sidang saat Wali Kota Subulussalam H Merah Sakti SH berkesempatan menyampaikan sambutan atas nama pemerintahan setempat.
Sambutan ini merupakan sambutan terakhir dirinya dalam agenda rapat paripurna APBK sebagai wali kota setelah hampir sepuluh tahun memimpin Kota Sada Kata itu.
Dengan raut wajah dan gestur tubuh teduh, pria yang juga politisi Partai Golkar ini menyampaikan sejumlah pesan dan permohonan maafnya.
Merah Sakti mengakui jika pidato dalam agenda serupa merupakan yang terakhir karena sisa jabatannya hanya sekitar enam bulan lagi.
Di hadapan 14 wakil rakyat yang duduk di parlemen Kota Subulussalam, Merah Sakti memberi wejangan.
Sang wali kota hasil pilkada 2013 ini pun berpesan agar anggota dewan yang ingin kembali mencalonkan diri 2019 mendatang berkompetisi secara baik.
Baca: Mengenal Ratu Munawaroh, Ibu Tiri Zumi Zola yang Setia Mendampingi Hingga Zulkifli Nurdin Berpulang
"Saya pesan kepada anggota dewan terhormat, saudara yang mencalon kembali, berkompetisilah dengan jujur jangan saling mencaci maki atau menebar fitnah dan sebagainya hanya untuk mendapat suara rakyat," pesan Merah Sakti.
Selain itu, Sakti juga mengingatkan para calon legislatif incumbent tidak melupakan dayah atau pesantren dan masjid agar pembangunannya tetap berjalan.
"Ini saya sampaikan karena hanya sekali ini saja berdiri di podium dewan terhormat, sebab masa jabatan saya tinggal enam bulan lagi masa bersama wakil wali kota," ungkap Sakti terisak.
Mantan Ketua Komisi A DPRK Subulussalam tahun 2009 ini menyampaikan hanya rakyat sendiri yang dapat menilai maju dan mundurnya pembangunan Kota Subulussalam selama dua periode kepemimpinannya.
Sambil berurai air mata, pria kelahiran Desa Tualang ini memberikan amanat kepada para anggota dewan untuk tetap memperjuangkan masyarakat dan menjaga daerah ini.
Beberapa pejabat tampak terharu.
Seusai pidato, Sakti menyalami dan memeluk para anggota DPRK, pejabat hingga insan pers.
Artikel ini telah tayang di Serambinews.com dengan judul Sampaikan Pidato Terakhir, Wali Kota Subulussalam Merah Sakti Menangis, dan Minta Maaf
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.