Tolak Tambang Emas, Warga Silo Jember Ancam Memblokir Akses Jalan Jawa-Bali
Warga Silo mengancam memblokade akses jalan nasional yang melintasi Kecamatan Silo.
Editor: Sugiyarto
Bupati Jember Faida kepada ribuan orang itu menegaskan komitmen Pemkab Jember satu suara dengan warga Silo.
"Kami menolak tambang seperti yang warga Silo suarakan. Menteri ESDM sudah berkomitmen mencabut lampiran 4 di mana penyebutan Blok Silo dalam SK itu berada."
"Namun pencabutan itu butuh rekomendasi dari Pak Gubernur, yang sayangnya sampai saat ini belum ada. Karenanya, saya mohon doa."
"Besok saya akan ke Jakarta, ke Kementerian Hukum dan HAM untuk melakukan mediasi non litigasi, supaya lampiran 4 itu bisa dicabut tanpa rekomendasi tersebut," tegas Faida.
Faida mengakui Pemkab Jember kecolongan dengan penyebutan Blok Silo dalam SK tersebut. Dia menegaskan Pemkab Jember tidak pernah memberikan rekomendasi apapun perihal izin pertambangan itu.
"Memang kami kecolongan, namun saya tegaskan tidak ada rekomendasi apapun atau sinergitas apapun antara pemerintah pusat, provinsi dan Pemkab Jember terkait izin tersebut."
"Dalam investasi politik kami juga tidak ada investor tambang. Karenanya kami tegaskan lagi bahwa Bupati dan Wakil Bupati Jember menolak tambang. Kalau saya, saya minta maaf."
"Namun tidak usah saling menyalahkan, dan mengadu-domba pada situasi seperti ini," tegasnya.
Karenanya, Pemkab Jember, tegas Faida, tidak mau berpangku tangan. Dirinya akan menempuh langkah selanjutnya yakni menemui pihak Kementerian Hukum dan HAM supaya ada mediasi non litigasi, yakni pencabutan lampiran 4 SK itu tanpa perlu rekomendasi dari Gubernur Jatim.
Sebelumnya, dirinya telah menemui Menteri ESDM Ignasius Jonan supaya mencabut lampiran 4 tentang Blok Silo itu, juga meminta Gubernur Jatim memberikan rekomendasi pencabutan lampiran tersebut.
Namun sampai warga marah karena datangnya warga negara asing ke Silo untuk survei tambang, lampiran itu belum juga dicabut.
Sementara itu, Wabup Jember Abdul Muqit Arief juga menegaskan komitmennya menolak izin pertambangan itu.
Muqit merupakan warga Silo. Dia merupakan pengasuh salah satu Ponpes di Desa Karangharjo Kecamatan Silo. Dia menyuarakan komitmennya di hadapan ribuan pendemo dalam bahasa Madura.
Kepada warga Silo, Muqit mengharapkan mereka tidak sampai memblokade jalan nasional, seperti dalam ancaman mereka.