Kisah Seorang Polisi Memimpin Upacara di Lapangan SD yang Terendam Banjir
Para peserta upacara yang merupakan siswa SDN 1 Gedung Jaya, pun tampak khidmat mengikuti upacara yang berlangsung.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, RAWAPITU - Seorang polisi pimpin upacara di lapangan terendam banjir di Kecamatan Rawapitu, Tulangbawang.
Para peserta upacara yang merupakan siswa SDN 1 Gedung Jaya, pun tampak khidmat mengikuti upacara yang berlangsung.
Peristiwa polisi pimpin upacara di lapangan terendam banjir terjadi pada Senin, 11 Februari 2019 pagi.
Polisi tersebut bernama Brigpol M Erlando.
Ia merupakan bhabinkamtibmas wilayah setempat.
Baca: Kasasi Bos First Travel Ditolak, Menag: Kita Hormati dan Taati Putusan Mahkamah Agung
Lapangan yang menjadi lokasi upacara tampak tergenang air.
Hal itu lantaran hujan deras yang terjadi sehari sebelumnya.
Lokasi SDN 1 Gedung Jaya berada dekat dengan areal persawahan.
Akibat hujan deras, air di areal persawahan meluap.
Luapan air turut membanjiri halaman sekolah.
Beruntung, air tidak sampai masuk ke ruang kelas.
Genangan air di halaman sekolah setinggi mata kaki orang dewasa.
Baca: Komas Pekalongan Hadiahi Sandiaga Uno Al-Quran Cinta
Meski halaman sekolah terendam banjir, hal itu tidak menyurutkan niat Brigpol M Erlando bersama para siswa untuk melaksanakan upacara bendera.
Upacara bendera rutin dilaksanakan setiap Senin pagi.
Kasat Binmas Polres Tulangbawang, Iptu Joni AB mengatakan, kegiatan menjadi pembina upacara di sekolah-sekolah di Kabupaten Tulangbawang dan Tulangbawang Barat rutin dilaksanakan bhabinkamtibmas.
“Apa yang dilakukan oleh bhabinkamtibmas Brigpol M Erlando ini patut dicontoh untuk para bhabinkamtibmas lainnya," kata Joni.
"Karena walaupun sekolah tempat dia menjadi pembina upacara tergenang air, hal itu tidak sedikit pun menyurutkan niat untuk melaksanakan upacara setiap hari Senin pagi,” lanjut Joni.
Menurut dia, bendera merupakan salah satu identitas bangsa.
Baca: Pegawai KPK Dianiaya, Polisi Akan Periksa Pejabat dan Anggota DPRD Papua di Jayapura
Di balik wujudnya, makna yang tersirat pada sebuah bendera adalah sebuah kisah bagaimana perjuangan para pahlawan, dalam membentuk dan memerdekakan sebuah negara.
“Melalui upacara bendera yang diselenggarakan di sekolah-sekolah, di situlah penghargaan atas perjuangan para pahlawan terhadap bangsa ini. Semakin membukakan mata bahwa bendera yang kita miliki bukan hanya benda artifisial tanpa makna,” terang Joni.
Dia menerangkan, ada lima nilai positif yang terkandung dalam kegiatan upacara bendera di sekolah.
Kelimanya adalah membiasakan disiplin, menumbuhkan jiwa kepemimpinan, membiasakan berpenampilan rapi, meningkatkan kekompakan dan kebersamaan, serta menumbuhkan jiwa nasionalisme.
Panjat Tiang Bendera
Sebuah video seorang pelajar SMP panjat tiang pernah menjadi viral.
Aksi Panjat Tiang Bendera oleh pelajar SMP di Kabupaten Belu Perbatasan RI-RDTL ini bikin merinding dan patut mendapat apresiasi setinggi-tingginya.
Aksi Bocah Panjat Tiang Bendera ini terjadi saat upacara pengibaran bendera merah putih memperingati HUT RI ke 73 di Motaain, Seda Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Provinsi NTT, Jumat (17/8/2018).
Betapa tidak, ketika semua peserta upacara bendera sudah tegang dan pasrah karena tali bendera terlepas dan tersangkut di ujung atas tiang bendera, bocah laki-laki berseragam SMP ini memberanikan diri memanjat tiang bendera setinggi belasan meter.
Berkat usahanya, akhirnya ujung tali bisa didapatkan di ujung tiang bendera. Tepuk tangan mmembahana menyaksikan kasi nekat bocah ini.
Detik-detik bocah ini direkam oleh salah satu peserta upacara bendera lalu diposting di facebook oleh akun Ika Silalahi disertakan sebuah foto lain yakni foto Inspektur upacara yang juga adalah Wakil Bupati Belu, JT. Ose Luan beserta bocah itu.
Dalam video berdurasi hampir dua menit ini, sang bocah sempat berhenti saat sudah berada di tengah tiang, sempat terdengar ada permintaan melalui pengeras suara agar sang bocah turun.
Namun sang bocah tetap melanjutkan memanjat, hingga akhirnya tiba di puncak dan berhasil membawa turun ujung tali.
Terdengar suara tegang dari seseorang yang diduga perekam video ini karena merinding menyaksikan aksi sang bocah.
Dalam postingan ini, Akun Ika Silalahi juga menambahkan caption, Jangan pernah anggap dirimu kecil dan tidak berguna. Anak kecil dari Atambua ini memanjat tiang bendera untuk mengambil bagian tali yang terlepas saat bendera dibentangkan.
Apapun yang terjadi Merah Putih harus tetap berkibar!!
Dirgahayu negeriku. (endra zulkarnain)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Polisi Pimpin Upacara di Lapangan Terendam Banjir di Tulangbawang,