Update Kasus Mayat Dalam Koper, Polisi dalami Motif Pembunuhan Berencana hingga Kronologi Mutilasi
Penyidikan kasus meninggalnya guru honorer, Budi Hartanto yang mayatnya ditemukan dalam koper terus dilakukan oleh Polda Jawa Timur.
Penulis: Daryono
Editor: Pravitri Retno W
Korban emosi lalu mengambil parang untuk melukai Azis, namun berhasil ditepis.
Parang lalu direbut oleh Azis dan disabetkan ke tubuh korban berkali-kali mengenai punggung dan leher korban, korban pun meninggal di lokasi.
Ar dan Azis pun panik dan berencana membuang korban untuk menghilangkan jejak.
Muncul inisiatif korban dimasukkan ke koper.
Namun karena tidak muat, keduanya lalu memotong leher korban.
"Potongan kepala dan leher dibuang di lokasi yang berbeda untuk menghilangkan jejak," terangnya.
Keesokan harinya, koper berisi jenazah pria yang juga pemilik sanggar tari dan guru tari honorer di Kabupaten Kediri itu ditemukan pencari rumput di pinggir sungai bawah Jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar, Jawa Timur.
3. Alasan Pelaku Mutilasi Korban
Kepada polisi, Aris Sugianto dan Azis Prakoso mengaku hilang akal saat memutuskan untuk memisahkan kepala dan tubuh Budi Hartanto seusai dibunuh pada 2 April 2019 di sebuah warung di Kediri, Jawa Timur.
Mereka hanya berpikir bagaimana agar aksi pembunuhan tidak diketahui orang dan tercium polisi.
Aris dan Azis sudah sepakat untuk membuang jenazah Budi di sebuah tempat di bawah jembatan di Blitar.
Baca: Terungkap Kronologi Mutilasi Mayat dalam Koper, Berawal dari Uang Jatah yang Kurang
Setelah jenazah dan darahnya dibersihkan, keduanya memasukkan jenazah dalam sebuah koper besar berwarna hitam milik Aris.
Namun, saat dimasukkan, ternyata tidak semua tubuh jenazah bisa masuk," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur Kombes Gupuh Setiyono, Senin (15/4/2019).
Akhirnya muncul inisiatif untuk memisahkan kepala dan tubuh Budi Hartanto agar bisa masuk seluruhnya di koper yang disiapkan.
Dua bagian tubuh lalu dibuang di lokasi berbeda dengan mengendarai motor pelaku.
Koper berisi tubuh korban dibuang di bawah Jembatan Karang Gondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, sementara bagian kepala korban dibuang di Sungai Ploso Kerep, Desa Bleber, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri.
Kedua lokasi berjarak sekitar 5 hingga 6 kilometer.
(Tribunnews.com/Daryono)