Berawal dari Tawaran Kerja di Facebook, Gadis 17 Tahun Ini Malah Direnggut Paksa Kehormatannya
Nasib pilu dialami oleh seorang gadis Pontianak umur 17 tahun, LT, yang menjadi korban asusila setelah mengunggah informasi cari kerja di Facebook.
Editor: Sugiyarto
Wanita berusia 18 tahun, Mawar (bukan nama sebenarnya nyaris menjadi korban rudapaksa seorang pria yang baru dikenal.
Mawar baru dua hari mengenal pria tersebut lewat media sosial Facebook.
Tubuh Mawar juga dilempar pelaku ke jurang sedalam 10 meter di Lingkungan Tegalsari, Kelurahan Talun, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.
TribunJakarta.com (grup SURYA.co.id) merangkum sejumlah fakta mengenai kasus percobaan rudapaksa tersebut dari Tribun Jabar.
Tak hanya itu, barang berharga dan perhiasan yang dikenakan gadis 18 tahun itu pun dibawa kabur pelaku, teman barunya di Facebook.
Pelaku pun melemparkan tubuh gadis malang tersebut ke jurang sedalam 10 meter di Lingkungan Tegalsari, Kelurahan Talun, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.
Kejadian nahas yang menimpa Bunga itu tersebut terjadi pada Sabtu (27/4/2019).
Beruntung, korban selamat dan bisa meminta bantuan warga. Kini korban mendapat perawatan intensif di RSUD Sumedang.
"Malam saya dapat telepon kalau anak saya ada di rumah sakit, langsung saja saya ke rumah sakit," ujar Cece.
Cece mengatakan, terdapat beberapa luka memar di tubuh putrinya, di antaranya adalah di bagian leher yang terdapat bekas cekikan.
Selain itu, di rahang kanan Bunga pun terdapat memar yang cukup parah, nampaknya memar tersebut merupakan bekas pukulan pelaku.
"Tidak tahu dipukul, pukul pakai sepatu atau pakai batako atau pakai apa, tidak tahu," ujar Cece.
Cece berharap sang putri dapat kembali sehat seperti sedia kala dan melanjutkan sekolahnya hingga lulus.
Pura-pura Meninggal
Mawar (bukan nama sebenarnya) hampir saja menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan oleh teman facebook yang baru dikenalnya dua hari, Sabtu (27/4/2019).
Beruntung, gadis 18 tahun yang masih duduk di kelas XII SMA tersebut berhasil lolos dengan cara pura-pura mati.
Hal ini disampaikan ayah Mawar, Cece Didi (50), ketika ditemui Tribun Jabar di RSUD Sumedang, Senin (29/4/2019).
Cece Didi mengatakan, ketika kejadian, sang putri dalam kondisi sadar dan mencoba melawan ketika pelaku mencekik lehernya.
"Dia cerita, dia meronta, melawan, tangan itu sampai lecet, ketika dicekek, dia pura-pura mati," ujar Cece Didi.
Cece Didi mengatakan, ketika pelaku percaya Bunga sudah tidak bernyawa, pelaku langsung mempereteli perhiasan korban.
Ponsel korban pun diambil kemudian dibuang.
Setelah itu, pelaku membuang korban dengan cara melemparkan korban ke jurang sedalam 10 meter yang tak jauh dari tempat mereka, di Lingkungan Tegalsari, Kelurahan Talun, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.
"Saat itu anak saya sebenarnya kondisinya sadar," ujar Cece Didi.
Setelah yakin pelaku sudah pergi, korban pun berusaha keluar dari jurang dan mencari pertolongan pada warga sekitar.
Cece Didi mengaku sangat sedih melihat kondisi putrinya.
Terdapat beberapa luka memar di tubuh putrinya, di antaranya adalah di bagian leher yang terdapat bekas cekikan.
Selain itu, di rahang kanan Bunga pun terdapat memar yang cukup parah, nampaknya memar tersebut merupakan bekas pukulan pelaku.
"Tidak tahu dipukul, pukul pakai sepatu atau pakai batako atau pakai apa, tidak tahu," ujar Cece.
Halaman sebelumnya