Jadi Tulang Punggung Keluarga, Siswi SD Ini Kerjanya Membungkus Kerupuk Diupah Rp 3.000-Rp4.500/hari
Saat sang bunda telah tiada, anak keempat pasangan Zaenal (65) dan Sarniah (64) ini tetap melanjutkan bekerja di pabrik kerupuk
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Lampung Anung Bayuardi
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Umumnya sepulang sekolah, seorang pelajar beristirahat lalu bermain dengan teman sebaya.
Tapi bagi Nur Janah (12), warga Jalan Cemara Nomor 86, Kelurahan Sribasuki, Kotabumi, Lampung Utara ini usai pulang sekolah setiap hari dimanfaatkan untuk bekerja.
Ia bekerja sebagai pembungkus kerupuk lokasinya dekat dari rumahnya.
Ini dilakoninya sudah sejak dua tahun yang lalu sejak masih kelas empat Sekolah Dasar (SD).
Kala itu ia bekerja bersama ibunya (kini almarhum) di pabrik kerupuk tersebut karena ingin membantu perekonomian keluarga.
Saat sang bunda telah tiada, anak keempat pasangan Zaenal (65) dan Sarniah (64) ini tetap melanjutkan bekerja di pabrik kerupuk.
Baca: Ada Cendol dan Kerupuk Mengandung Pewarna Tekstil di Pasar Purbalingga
Jam kerjanya sebagai pembungkus kerupuk tak tentu.
Ia ditargetkan membungkus kerupuk sebanyak 100 bungkus per hari.
Rata-rata ia mampu membungkus 100 hingga 150 bungkus kerupuk.
Upah yang diterimanya Rp 3.000 per 100 bungkus.
Siswi kelas enam di SD Negeri 1 Sribasuki, menuturkan, uang hasil bekerja dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Bapak sudah gak kerja lagi sejak kena stroke, ibu meninggal dua tahun lalu".
"Jadi saya bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," katanya saat ditemui di rumahnya, Jumat (24/5/2019).
Baca: Polres Lampung Utara Tangkap Dua Begal dan Penadah Motor