Siswi di Kalbar Jadi Budak Nafsu Seorang Guru yang Selama Ini Jadi Panutan Warga
Kasus terbaru terjadi di satu Desa di Jalan Trans Kalimantan, Kabupaten Kubu Raya (KKR), Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
Editor: Hasanudin Aco
Namun demikian, aparat kepolisian mendapat informasi lokasi oknum guru tersebut.
"Tersangka sudah bergeser. Saat ini kami masih melakukan pencarian. Nanti perkembangan akan kami beritahukan lebih lanjut," jelasnya.
Tak hanya ditetapkan sebagai tersangka, oknum guru juga masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
"Tersangka ini sudah DPO, sudah kami tetapkan menjadi DPO," jelasnya.
Terkait video asusila antara korban dan terduga pelaku, yang diduga telah beredar di masyarakat, pihaknya akan mendalami hal ini.
Dirinya pun menghimbau kepada warga untuk tenang dan menyerahkan seluruh penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian.
"Saya menghimbau kepada masyarakat, jangan berbuat anarkis karena hal ini malah akan membuat kasus baru. Jjadi serahkan semua, percayakan ke kepihak kepolisian. Nanti kami yang menangani," pesannya.
Sosok Panutan
Tersangka oknum guru pelaku asusila terhadap siswinya merupakan sosok panutan yang sebelumnya di segani dan dihormati oleh warga desa.
Oleh sebab itu, warga desa pun tak menyangka terduga pelaku tega dan berani melakukan perbuatan bejat tersebut.
"Saya sendiri sangat mengagumi beliau, sangat mengagumi. Sehari-sehari dia baik kepada masyarakat dan alumni - alumni dari lembaga pendidikan beliau juga sangat mumpuni," ujar Masudi, satu di antara tokoh masyarakat setempat.
"Dengan kejadian seperti ini menurut kami ini di luar akal sehat. Kalau kita sekilas memang tidak percaya sama sekali, karena memang kalau ada acara, beliau diundang itu selalu datang, komunikasinya juga baik, dari para siswa juga tidak ada tindakan yang tidak menyenangkan," katanya.
Masudi berharap pelaku dapat segera diamankan oleh pihak kepolisian dan selanjutnya penegak hukum memberikan keadilan bagi korban.
"Kami selalu aparatur desa, mengharapkan hal ini dapat ditangani secara serius dari penegak hukum. Dan media untuk membantu kami agar pelaku ini dapat tertangkap sesuai harapan masyarakat," katanya.
Masudi berharap kendati ada kejadian memalukan ini, lembaga pendidikan yang dipimpin oleh terduga pelaku dapat tetap berjalan dengan normal, dan tidak mengganggu aktivitas belajar mengajarnya.
Karena ia menilai pendidikan sangat penting bagi masyarakat desa dan bila mana ada kesalahan, itu bukanlah salah dari sebuah lembaga, namun kesalahan dari oknum.
Penulis: Ferryanto
Sumber: Tribun Pontianak