Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pernah Dijanjikan Kasur Berdiri untuk Bantu Sulami si Manusia Kayu Bergerak, Tapi Belum Terealisasi

Sebenarnya beberapa tahun lalu ada yang menjanjikan untuk membuat kasur berdiri untuk memudahkan Sulami, namun sampai saat ini tidak terealisasi.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Pernah Dijanjikan Kasur Berdiri untuk Bantu Sulami si Manusia Kayu Bergerak, Tapi Belum Terealisasi
TribunSolo.com/Ryantono
Sulami terbaring di tempat tidur di rumahnya. 

Sendok yang digunakan sulami bergagang kayu yang di ujungnya terdapat garpu yang digunakannya menusuk sosis.

"Ini sendok khusus saya, kalo makan sosis tinggal tusuk, jadi tidak perlu repot-repot membangunkan adik saya," ujar Sulami lirih.

Kepada Tribunjateng.com Sulami mengatakan mensyukuri kesehatan yang diberikan Allah kepadanya merupakan prinsip yang terus dia pegang.

"Dulu waktu saya dirawat di Rumah Sakit, saya melihat ada saudara kita yang tidak punya tangan, tidak punya kaki, saya kasihan," ujar Sulami.

"Masih banyak yang lebih membutuhkan, saya diberi sehat Alhamdulillah disyukuri," lanjut Sulami.

Dirinya menyampaikan hidup di dunia hanyalah sebentar dan semua akan kembali kepada Allah.

"Di dunia saya seperti ini nggak papa, yang terpenting menyiapkan bekal untuk pulang nanti bertemu Allah," ungkapnya.

BERITA REKOMENDASI

Awal Tak Bisa Bergerak
Dua tahun lalu tepatnya 2017 silam, nama Sulami di manusia kayu menjadi perbincangan luas hingga menghebohkan dunia internasional.

Namanya mencuat dan menjadi pemberitaan media cetak dan elektronik setelah kondisi fisiknya berubah.

Sejak 10 tahun lalu, wanita berperawakan tinggi itu tidak bisa menggerakan seluruh tubuhnya.

Hanya kedua tangannya saja yang masih bisa digerakan untuk beraktifitasnya, sedangkan tubuh lainnya mulai dari leher hingga kaki tidak bisa digerakan alias kaku.

Kondisi fisik Sulami ini langsung membuat geger warga setempat. Karena ini pula, warga menjuluki wanita itu sebagai 'manusia kayu'.

Sulami hanya bisa terbaring lemas di atas tempat tidurnya.

Meski masih bisa bicara dan menggerakan jemarinya, sekujur tubuh kaku tidak bisa digerakkan. Untuk berdiri atau berjalan, dia harus dibantu orang lain.

Penyakit ini diderita sejak usia 10 tahun.

Awalnya ada benjolan di leher belakang hingga akhirnya menjalar sampai tulang belakang dan beberapa bagian tubuh mengalami kelumpuhan secara bertahap.

Sulami punya seorang saudara kembar yang memiliki penyakit yang sama, bernama Paniyem. Namun, saudaranya sudah meninggal sejak 2012 lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas