Selain Dijual Rp 7 Juta per Pucuk, Senpi Rakitan Buatan YAC Diduga Disewakan Untuk Aksi Kejahatan
Ini menjadi PR besar buat kami, karena senpira yang diproduksi oleh YAC bisa saja direntalkan kepada pelaku kejahatan curanmor
Editor: Hendra Gunawan
"Kalau suku cadang ngakunya dari online, dan belajarnya dari online."
"Tapi belum bisa dibuktikan. Makanya kami masih dalami kaitannya dengan HRLD yang masih kami kejar," jawabnya.
Pelaku menjual senpi itu sesuai pesanan.
Harga sepucuk senjata dibanderol Rp 7 juta.
Sementara. peluru dijual terpisah yang satu paketnya dibanderol Rp 800 ribu.
Barly menjelaskan lagi, untuk amunisi, pelaku YAC tidak merakitnya sendiri.
"Kalau dilihat sepertinya ini (amunisi) buatan Korea. Untuk itu kami masih dalami lagi," ungkapnya.
Terkait senjata api yang sudah dibuat pelaku, Barly belum bisa menjelaskan.
Namun dalam barang bukti, pihaknya mengamankan dua senpira sudah jadi dan enam senpi rakitan dalam masa perakitan.
Saat disinggung sejak kapan pabrik senpi dijalankan YAC, Barly mengaku, masih didalami.
Termasuk, penyebaran senpi rakitan ini.
"Ngakunya baru (jual) sekali, lewat media sosial. Ini masih kami dalami untuk upaya pengembangan," tegas Barly.
Disinggung apakah pelaku juga memasok senpi untuk para curanmor, Barly meminta untuk bersabar.
"Makanya itu, ini masih kami dalami sejauh mana distribusi senjata api rakitan ini," tandasnya. (Kontributor Lampung, Eni Muslihah)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pabrik Senpi Rakitan di Lampung Diduga untuk Penuhi Pesanan Pelaku Curanmor",