Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korban Tewas Bentrok Berdarah di Register 45 Mesuji Ternyata Masih Bersaudara

Mereka terlihat terbaring lemas di atas ranjang dengan pakaian yang sama saat bentrok dan bekas luka sabetan parang di tubuh telah ditutup perban

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Korban Tewas  Bentrok Berdarah di Register 45 Mesuji Ternyata Masih Bersaudara
Tribunlampung.co.id/Endra Zulkarnain
Aparat kepolisian berjaga pasca terjadi bentrok di Mesuji, Rabu (17/7/2019). Tribunlampung.co.id/Endra Zulkarnain 

Ia menuturkan, ada sembilan korban yang dirawat di RS Bhayangkara.

Ipul mengatakan, bentrok terjadi karena pihaknya membela diri. 

Baca: Bentrok Berdarah Register 45 Mesuji Lampung, Polda Sumsel Kirim 140 Personel

"Kami hanya membela hasil bumi yang menjadi hak kami. Memang tanah negara, kami yang olah. Tapi, premannya banyak, minta hasilnya dan minta upeti," ungkapnya.

Korban lainnya yang juga dirawat di RS Bhayangkara, Hariyanto, mengungkapkan hal serupa.

Menurutnya, mereka memilih bentrok dengan Kelompok Mesuji Raya dibanding merelakan hasil buminya diambil kelompok tersebut.

"Ini sudah sering, mereka (kelompok Mesuji Raya) cuma ingin enaknya saja. Lahan kosong, nggak mau ngolah. Masa' kamu yang nanam, hasilnya mau diambil mereka," ungkap Hariyanto.

Ia mengakui jika lahan di Register 45 tempatnya bercocok tanam bukan milik pribadi melainkan negara.

BERITA TERKAIT

Namun, lokasi tersebut lahan kosong.

Akhirnya oleh Kelompok Mekar Jaya ditanami. 

Baca: Perempuan di Lampung Jadi Korban Rudapaksa, Perampasan HP dan Motor, Pelakunya Sepupu

"Karena di desa, kami nggak ada lahan. Jadi buruh, gajinya berapa. Cuma habis sehari," bebernya.

"Tapi orang Pematang (Mesuji Raya) pas sudah ada hasilnya, dia datang. Ngambil hasil bumi, kayak preman gitu. Kalau dibiarin malah ngrogoh rempelo (minta jantung), ya kami pertahankan," ujarnya.

Hariyanto tidak bisa menyalahkan secara sepihak kejadian ini lantaran lahan secara sah dimiliki negara bukan dari dua kelompok tersebut.

"Mungkin kalau dibebasin nggak bakal kayak gini, dan kalau suruh milih saya nggak mau hidup di daerah konflik. Tapi hidup saya sudah tergantung di sana," katanya.

Satu Selamat

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas