Menghilang dari Pemandian Air Panas Guci, warga Kota Semarang Ini Ditemukan di Brebes
Dari keterangan orangtua, korban diketahui penyandang disabilitas atau down syndrome. Korban merasa takut di tengah keramaian
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jateng Akhtur Gumilang
TRIBUNNEWS.COM, TEGAL - Taufik Nur Romadhon (25), warga Kota Semarang yang hilang di Objek Wisata Pemandian Air Panas Guci, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal ditemukan.
Warga Karanganyar RT 3 RW 13, Kelurahan Muktiharjo, Kecamatan Pedurungan itu ditemukan di Desa Terlangu, Kecamatan/Kabupaten Brebes, Selasa (6/8/2019) sore.
Dia dilaporkan hilang sejak Minggu (4/8/2019) sore karena terpisah dari rombongan keluarganya yang berada di Pasar Guci.
Kapolsek Bojong AKP Rudi Wihartana saat dikonfirmasi Tribunjateng.com, Rabu (7/8/2019). menyebutkan korban hilang itu dapat ditemukan seusai keberadaannya terpantau dan tersebar di Facebook.
"Kemarin sudah ditemukan. Sejak hilang dan terpisah di Guci Tegal, korban lontang-lantung jalan kaki hingga Brebes," kata Kapolsek.
Menurut Rudi, ibunda korban yang menginap sejak Minggu lalu di wilayah Guci itu pun langsung menghampiri keberadaan Taufik di Brebes.
Baca: Menghilang Dua Bulan, Pria 83 Tahun Ini Ditemukan Sudah Tinggal Tulang Belulang
"Dari keterangan orangtua, korban diketahui penyandang disabilitas atau down syndrome. Korban merasa takut di tengah keramaian," jelasnya.
Dari informasi yang dihimpun kepolisian, Taufik dibantu sejumlah warga yang memberikan makanan dalam perjalanannya ke Brebes.
"Laporannya dari warga begitu karena kasihan melihat korban lapar. Dia jalan lontang-lantung sampai ke Brebes," cerita AKP Rudi.
Kakak Taufik di Semarang, Rori Agus Pamungkas (28), menceritakan kasus hilangnya sang adik bermula saat rombongan keluarganya pergi ke Jakarta untuk datang ke pernikahan saudaranya.
Rori menceritakan, keluarga tersebut berjumlah 9 orang yang terdiri atas saudara dan keluarga inti.
Mereka secara rombongan menggunakan mobil.
Baca: Rest Area di Tegal Ini Memilki Toilet 308 Buah, Raih Penghargaan dari MURI
"Keluarga berangkat pada Jumat malam dari Semarang. Sampai Jakarta Sabtu pagi langsung ke saudara yang nikahan. Siangnya balik ke Semarang mampir ke Tegal pas sore," tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.