Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

2 Sopir Dump Truck Jadi Tersangka Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Ini Alasannya

DH merupakan sopir truk nopol B 9763 UIT yang terguling terlebih dulu. Sementara SB merupakan sopir truk 9410 UIU

Editor: Sanusi
zoom-in 2 Sopir Dump Truck Jadi Tersangka Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Ini Alasannya
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Sejumlah petugas membersihkan permukaan jalan dan mengevakuasi bangkai kendaraan bermotor roda empat pascatabrakan beruntun di Tol Cipularang KM 91, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Senin (2/9/2019). Tabrakan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan tersebut mengakibatkan delapan orang meninggal dunia dan sejumlah orang lainnya luka-luka. Tribun Jabar/Gani Kurniawan 

"Dari hasil keterangan saksi-saksi dan tersangka sendiri mengakui bahwa membawa muatan tanah seberat 37 ton. Jadi ada kelebihan 25 ton," ucap dia.

Ia menegaskan tak menutup kemungkinan bakal ada tersangka lain dalam kasus ini. Namun penyidik masih mendalami dan menyidik lebih lanjut.

"Jadi dimungkinkan manajemen dan perusahaan dari angkutan tanah ini kita akan perdalam sebagai saksi dan bisa berkembang sebagai tersangka," beber dia.

Mengingat ancaman pidana di atas 6 tahun penjara, polisi bisa langsung menahan kedua sopir truk.

Dua Sopir Truk Sempat Teleponan

"Rem saya blong, gimana ini? Saya kocok-kocok anginnya enggak ada. Nah ini ada lagi," kata Dedi di ujung telepon.

Truk yang Dedi kemudikan nomor polisi B 9763 UIT menyalip truk Suban nomor polisi B 9410 UIU yang masih anteng di jalur lambat Tol Cipularang arah Jakarta.

Sopir truk pengangkut pasir, Subana (43) di rumah sakit. Ia mengisahkan detik-detik sebelum tabrakan beruntun di KM 91+200 Tol Cipularang pada Senin (2/9/2019).
Sopir truk pengangkut pasir, Subana (43) di rumah sakit. Ia mengisahkan detik-detik sebelum tabrakan beruntun di KM 91+200 Tol Cipularang pada Senin (2/9/2019). (Tribun Jabar/Mega Nugraha)
Berita Rekomendasi

Keduanya sama-sama membawa truk bermuatan pasir dari Gunung Pengantin, Cianjur, tujuan Karawang Timur, Senin (2/9/2019).

Suban disaksikan Mani (39), istrinya, memperingatkan Dedi untuk menepi.

Tak sampai 5 menit truk Dedi terguling menghalangi ruas jalan Km 31, pasir muatannya ambyar beberapa meter ke belakang, sampai tumpah ke ruas jalan arah Bandung.

Beberapa meter setelah truk terguling karena kecelakaan tunggal, sejumlah kendaraan berhenti termasuk bus Budiman tepat di sisi pembatas.

Di belakang dan kiri bus Budiman ada kendaraan pribadi, truk ekor panjang, dan truk boks kuning dan di depannya truk boks putih.

Tiba-tiba dari arah belakang melaju truk pasir yang dikemudikan Suban tak terkendali karena remnya blong, lalu menghantam mobil di depannya.

"Akhirnya saya menabrak mobil kecil di depan saya. Karena saya takut makin parah, saya banting truk saya ke kiri dan akhirnya nyangkut di jurang," ujar Suban.

Serudukan truk pasir menimbulkan efek domino. Mobil-mobil di depannya seperti biji karambol, memantul. Total 21 mobil terlibat tabrakan beruntun.

Ada empat mobil terbakar saat itu, tiga mobil pribadi dan satu truk cabai. Sejumlah mobil lainnya menumpuk, ringsek.

Berjuang Keluar Dari Truk di Bibir Jurang

Dump truck yang Suban kemudikan berhenti di pinggir jurang, tertahan besi pembatas.

Suban dan Mani harus berjuang keluar dari kabin truk yang berada di tubir jurang sedalam 20 meter.

"Kaca pecah, saya lihat jurang. Sedikit lagi saja, truk saya terjun ke jurang," ujar Suban di ranjang UGD Rumah Sakit MH Thamrin sambil ditemani istrinya, Mani.

Luka di dahi, pelipis, leher dan tangan Suban sudah tertutup perban. Tapi tidak dengan Mani yang hanya lecet.

Setelah tabrakan, Mani keluar lebih dulu lewat pintu kiri meski di bawah moncong truk jurang.

"Saya paksain ke luar. Saya manjat ke atap mobil, menggelantung. Lalu saya ajak suami saya dan akhirnya bisa nyampai ke atap mobil," kata Mani.

Dari atap mobil, ia baru sadar posisi truk nyaris terjun ke jurang. Ia mengedarkan pandang, empat mobil terbakar.

Kondisi truk pengangkut pasir merah yang dikendarai Subhan (43) dan ditumpangi istrinya Mani (39) nyaris terjun ke jurang sedalam 20 meter di KM 91+200 Tol Cipularang, Senin (2/9/2019).
Kondisi truk pengangkut pasir merah yang dikendarai Subhan (43) dan ditumpangi istrinya Mani (39) nyaris terjun ke jurang sedalam 20 meter di KM 91+200 Tol Cipularang, Senin (2/9/2019). (Tribun Jabar/Mega Nugraha)

Mani bingun bagaimana turun dari atap truk. Tak ada orang yang mendengar teriakannya.

"Loncat bakal sulit. Akhirnya saya turun perlahan menuruni atas kepala mobil. Suami saya yang berdarah saya tuntun, saya gendong," ujar Mani.

Keduanya selamat. Ia dibantu sejumlah pekerja proyek PT Jasa Marga dan segera dievakuasi ke RS MH Thamrin.

Dirgakkum Korlantas Mabes Polri Brigjen Pujiyono Dulrachman menjelaskan, kecelakaan beruntun bermula dari kecelakaan tunggal dump truck yang terbalik di kilometer 92.

Saat ada 4 kendaraan mengantre menunggu evakuasi dump truck terbalik, ada dump truck lain bermuatan pasir yang hilang kendali karena rem blong.

"Dump truck bermuatan tanah itu menabrak empat kendaraan yang tengah mengantre," kata Pujiyono.

Di belakang dump truck bermuatan tanah ada 15 kendaraan yang mengalami kecelakaan beruntun.

Akibat kecelakaan ini 8 orang meninggal, 3 luka berat, dan 25 luka ringan.

"Pasien luka berat tengah diobservasi. Jika pihak rumah sakit mampu menanangi dan alat memadai, akan dirawat di sini. Jika tidak, dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar," katanya.

Pujiono menyampaikan duka, terutama kepada keluarga korban meninggal.

"Kepada keluarga korban meninggal kami mengucapkan duka cita. Ini musibah yang tidak bisa dihindari," ungkap Pujiyono.(Tribun Jakarta) 

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas