Cerita Kapolsek Menes Coba Lindungi Wiranto dari Pelaku Penusukan
Gelagat mencurigakan itu, telah diterka oleh Daryanto, yang langsung berusaha mengapit Syahril di antaranya dengan ajudan Wiranto
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - Kapolsek Menes Kompol Daryanto bercerita mengenai detik-detik peristiwa penusukan yang menyasar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto di Alun-Alun Menes, Pandeglang, Banten, Jumat (11/10/2019).
Kamis siang menjelang Dzuhur, Daryanto beserta jajaran pejabat di Pandeglang hendak menyambut kedatangan Wiranto di Alun-Alun Menes.
Saat itu, Wiranto turun dari mobil, hendak naik helikopter di area lapangan. Wiranto menyalami pejabat lokal termasuk Daryanto.
"Setelah itu ada serobotan," ujar Daryanto mengawali cerita di Rumah Sakit Sari Asih Serang, Banten, Jumat (11/10/2019).
Serobotan yang dimaksud Daryanto adalah Syahril Alamsyah (31) yang berada di belakang mobil Wiranto, yang menusuk dengan menggunakan gunting saat Wiranto turun dari mobil dan selesai salaman dengan pejabat lokal.
Daryanto berada di depan Wiranto.
Sementara di sebelah kiri Wiranto ada ajudannya. Syahril berusaha melakukan penusukan.
Gelagat mencurigakan itu, telah diterka oleh Daryanto, yang langsung berusaha mengapit Syahril di antaranya dengan ajudan Wiranto, yang mengenakan kemeja putih.
Sehingga ruang gerak Syahril sempit. Namun, tangan Syahril masih sempat membesetkan ke perut Wiranto.
"Sempat kena desakan, tiba-tiba Pak Wiranto jatuh gitu, tapi si pelaku (Syahril), orang itu jatuh kena desakan," ucap Daryanto.
Wiranto mengalami luka di bagian perut. Tapi, masih ada usaha serangan lanjutan dari Fitri Andriana (21), kekasih Syahril, yang coba menusuk dengan menggunakan kunai ke arah Wiranto.
Kunai Fitri disembunyikan dibalik pakaian, jilbab hitam, sehingga tak terlihat. Hujaman dari Fitri coba dihalau oleh Daryanto dengan tangan. Hingga lengan kiri, lengan kanan, dan dada tersabet kunai.
"Sehingga terhalang, mungkin karena tidak puas dan melihat saya, pada saat saya berbalik arah untuk mengawasi Pak Wiranto. Si perempuan nyerang saya, laki-laki nyerang Pak Wiranto," imbuh Daryanto.
Daryanto berusaha menghalau, dan membuat Fitri terjatuh ke samping. Saat terjatuh, Fitri masih sempat menuding Daryanto telah melukai dirinya.