Penyelundupan Onderdil Harley Davidson di Pesawat, Apa Kata Menkeu?
Sri Mulyani menjelaskan pihaknya tengah mendalami temuan tersebut dari sisi kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.
Editor: Sanusi
Diketahui, pesawat Airbus A300-900 merupakan armada terbaru dari maskapai pelat merah tersebut yang didatangkan langsung dari Perancis ke Bandara Soekarno-Hatta.
"Memang ada beberapa karyawan kita yang bawa sparepart itu (Harley Davidson). Terus sparepart itu sudah kita declare ke bea cukai," kata Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan saat dikonfirmasi, Selasa (3/12/2019).
Ikhsan mengatakan kalau karyawan yang membawa onderdil Harley Davidson tersebut merupakan karyawan yang ditugaskan menjemput pesawat baru di Hangar Garuda Maintenance Facility (GMF) Bandara Soekarno-Hatta.
• Penyebaran HIV/AIDS di Banten Mayoritas Disebabkan oleh Hubungan Sesama Jenis
• Aksinya Kepergok, Maling Sepeda Motor di Pondok Kopi Tembaki Warga Pakai Senjata Api
• Tanggul NCICD Roboh di Muara Baru, Wartawan Diintimidasi Saat Meliput
Tapi, karyawan tersebut tidak ikut terbang dari Perancis melainkan menunggu di Indonesia.
"Dia ada karyawan penjemput pesawat yang bertugas saat kejadian. Bukan awak kabin, memang ada karyawan garuda," terang Ikhsan.
Namun, ia menegaskan kalau pihaknya siap mengikuti dan patuh atas peraturan yang berlaku mengenai barang masuk ke Indonesia oleh Bea dan Cukai.
Hingga saat ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta.
"Kita ikuti arahan dari bea cukai apakah kita membayar pajak masuk atau apa itu kalau tidak boleh masuk kita ekspor lagi, nah karyawan kita akan ikuti. Kita sepenuhnya akan ikuti aturan dari bea cukai," tandas Ikhsan.
Erick Ancam Direksi
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengancam akan mencopot jajaran direksi Garuda Indonesia yang terlibat kasus penyelundupan onderdil Harley Davidson bekas dan Sepeda Lipat Brompton di pesawat Airbus A 330-900 Neo baru yang dikirim dari Toulouse, Perancis.
Erick bahkan menyarankan direksi yang terlibat mengundurkan diri sebelum ketahuan oleh publik.
"Garuda biar saja Bea Cukai melihat ada tidak kasusnya yang dilaporkan. Kalau benar ya harus dicopot. Ya lebih baik lagi sebelum ketahuan mending mengundurkan diri," kata Erick usai menerima penghargaan dari MarkPlus di Pacific Place, Jakarta, Rabu (4/12/2019).
Saat ini, pihaknya masih memegang prinsip praduga tak bersalah. Namun, bila terbukti bersalah, Erick Thohir tak ragu-ragu untuk memecat direksi yang dimaksud.
Erick mengaku belum punya rencana merombak direksi maskapai berpelat merah itu. Dia enggan berkomentar lebih jauh karena masih menunggu penyelidikan Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu).