Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seorang Ayah di Tangerang Tusuk Anaknya hingga Tewas karena Rewel, Psikolog Beri Tanggapan

Seorang ayah di Tangerang tega menusuk anaknya yang masih berusia 5 tahun lantaran rewel. Psikolog pun memberikan tanggapannya atas kejadian tersebut.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Seorang Ayah di Tangerang Tusuk Anaknya hingga Tewas karena Rewel, Psikolog Beri Tanggapan
TribunJakarta/Ega Alfreda/Dokumentasi polisi
Lokasi kejadian balita meninggal ditikam di kawasan Neglasari, Kota Tangerang, Senin (16/12/2019). 

Pasalnya, Adib menuturkan, banyak masyarakat yang mulai menganggap hidupnya sebagai beban.

Terlebih beberapa orangtua belum mengerti cara memahami anak, sehingga muncul pikiran-pikiran negatif yang membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Pada kasus ini, menurut Adib, pelaku memiliki tekanan hidup yang sangat berat.

"Kondisinya dengan istri kan mau cerai, jadi kayaknya ini tekanan konflik antara dia dan pasangan itu sangat-sangat besar," ujar Adib.

Selain itu, Adib menyebut pelaku memiliki trauma masa lalu yang sangat besar.

"Dia punya trauma masa lalu yang sangat besar, sehingga dia nekat mengakhiri hidup," kata Adib.

Lebih lanjut, Adib menjelaskan hal itu dilihatnya sebagaimana kondisi pada umumnya.

Berita Rekomendasi

"Secara umum, orang-orang yang melakukan aksi bunuh diri itu biasanya memang mengalami depresi berat atau ekstrem," jelasnya.

"Dia ingin membunuh anaknya kemudian dia bunuh diri, lalu sebelum bunuh diri dia menelepon mertuanya biar segera ada yang tau, jadi mungkin sudah ada niat membunuh anaknya terus dia mengakhiri hidupnya," sambung Adib.

Peran Keluarga Sangat Penting

Psikolog dari Bintaro, Jakarta Selatan, itu menyampaikan, tolong-menolong dalam keluarga sangat diperlukan.

"Kedekatan antar keluarga itu sangat penting, bagaimana orang bekerjasama, bagamana orang saling mendukung," tutur Adib.


Adib menambahkan, sejak kecil, anak perlu dilatih untuk dapat berempati dan peka.

"Jangan sampai anak sejak dini sama keluarga berantem dibiarin," kata Adib.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas