Cerita Ayah Korban Tewas Susur Sungai, Tunda Ganti Sepatu Anak yang Berlubang karena Dagangan Sepi
Cerita haru seorang ayah korban tewas susur sungai, tunda ganti sepatu anak yang berlubang karena dagangan masih sepi.
Penulis: Miftah Salis
Editor: bunga pradipta p
"Bapak nggak ngasih hadiah ulang tahun?”
“Sekarang belum, nanti ya, jualan baru sepi," katanya.
Suraji pun berniat untuk membelikan sepatu Yasinta besok sebagai hadiah ulang tahun.
Namun sayang, keinginan Suraji harus dipendam dalam-dalam.
Baca: Pengakuan Tersangka Susur Sungai SMP 1 Turi, Punya Ide Tapi Tinggalkan Peserta Meregang Nyawa
Baca: Mahfud MD Temui Keluarga Korban Susur Sungai Maut di Sleman, Sampaikan Duka Cita Pemerintah
Saat berangkat kegiatan, diceritakan Suraji, sang anak masih memakai sepatu yang berlubang tersebut.
Yasinta dimakamkan di pemakaman umum Dadapan Wetan pada Minggu (23/2/2020) pukul 14.00 WIB.
Suraji juga sempat bercerita bahwa dirinya tak pernah memarahi Yasinta Bunga.
Yasinta merupakan buah hati yang dinanti dirinya bersama istri dalam waktu yang cukup lama.
Bahkan, keluarga menyebut Yasinta sebagai anak mahal.
"Dia itu sekalipun belum pernah saya marahin. Saya sudah tua, untuk punya anak satu saja, sama istri, itu lama sekali. Keluarga bilang, Yasinta itu anak mahal,” katanya.
Ketua RT 06 Dadapan, Subardi, mengenang Yasinta sebagai anak yang berprestasi.
Selain itu, Yasinta juga disebut fasih membaca Al Qur'an.
Sementara itu, mengutip dari Tribun Jogja, seorang guru berinisial IYA (36) telah ditetapkan sebagai tersangka dalam tragedi susur sungai tersebut.
IYA dinilai paling bertanggung jawab.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto mengatakan, pihaknya hingga saat ini telah memeriksa 13 orang yakni tujuh pembina pramuka dan pihak Kwarcab Kabupaten serta warga sekitar.
(Tribunnews.com/Miftah)