Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sederet Fakta Kasus Pembunuhan Siswi SMP di Tasikmalaya: Kronologi, Sandiwara, dan Reaksi Ibu Korban

Kepolisian akhirnya berhasil mengungkap kasus kematian Delis Sulistina (13), siswi SMPN 6 Tasikmalaya, Jawa Barat.

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Sederet Fakta Kasus Pembunuhan Siswi SMP di Tasikmalaya: Kronologi, Sandiwara, dan Reaksi Ibu Korban
Irwan Nugraha/Kompas.com
Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto merilis pengungkapan kasus siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang tewas di gorong-gorong sekolahnya, Kamis (27/2/2020) siang. 

"Karena masih kurang Rp 100 ribu, korban masih merengek. Kemudian tersangka membawa korban ke sebuah rumah kosong dekat tempat kerjanya di Jalan Laswi bermaksud merayu korban untuk menerima saja," kata Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Anom Karibianto dalam konferensi pers di Mapolres Tasikmalaya Kota, Kamis (27/2/2020).

Seorang pelajar melintas di lokasi ditemukannya jasad Delis (13) yang dipenuhi taburan bunga, di atas gorong-gorong depan sekolahnya, SMP Negeri 6, Jalan Cilembang, Kota Tasikmalaya, Rabu (29/1/2020).
Seorang pelajar melintas di lokasi ditemukannya jasad Delis (13) yang dipenuhi taburan bunga, di atas gorong-gorong depan sekolahnya, SMP Negeri 6, Jalan Cilembang, Kota Tasikmalaya, Rabu (29/1/2020). (Tribun Jabar/Firman Suryaman)

Namun, korban tetap merengek meminta uang Rp 400 ribu. 

"Tersangka kesal dan akhirnya mencekik leher korban hingga kehabisan napas," katanya.

Ia kemudian pergi lagi ke tempat kerjanya meninggalkan tubuh korban begitu saja.

Sepulang kerja sekitar pukul 22.30, BR kembali ke rumah kosong itu. 

Ia kemudian membawa tubuh putri kandungnya yang sudah tak bernyawa itu naik sepeda motor.

Dengan cara mengikatkan tubuh Delis ke tubuhnya.

Baca: Kasus Kematian Delis Siswi SMP di Tasikmalaya Akhirnya Terungkap, Dia Ternyata Dicekik Ayah Kandung

Dalam kondisi hujan lebat malam itu, tersangka membawa korban ke depan sekolahnya.

"Ia bermaksud memasukkan jasad korban ke dalam gorong-gorong, agar warga menyangka korban mengalami musibah hanyut," kata Anom.

BERITA TERKAIT

Jasad Delis kemudian dimasukkan ke dalam gorong-gorong dengan cara paksa, dengan posisi kaki duluan hingga masuk sekitar dua meter.

Setelah itu ia pulang ke rumahnya di Jalan Cikalang, Kecamatan Tawang.

Bersandiwara tutupi perbuatannya

Hampir satu bulan lamanya pelaku berupaya menutupi perbuatannya.

Sejak mayat Delis ditemukan di gorong-gorong depan sekolahnya, Senin (27/1/2020), Budi Rahmat memang tak pernah muncul.

Hingga akhirnya, ia mau ditemui awak media, Selasa (11/2/2020).

Saat itu, kondisi Budi sehat-sehat saja.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas