Di Depan Hakim, Adik Zuraida Hanum Bercerita Sempat Akan Diperkosa Oleh Jamaluddin
Sidang pembunuhan hakim Pengadilan Negeri Medan Jamaluddin terus bergulir dan mengungkap fakta-fakta baru.
Editor: Hendra Gunawan
Hakim bertanya, apakah Evi teriak saat dibekap?
Evi menjawab, tidak.
Alasannya, takut abang iparnya itu dipukuli massa.
"Tidak yang mulia, saya tidak cerita selama 1 tahun kepada kakak saya," jelasnya sambil ditanya oleh hakim selanjutnya.
"Setelah kejadian itu, saya blokir nomornya, dan saya ga pernah lagi berkomunikasi dengannya," jelasnya.
Namun setelah satu tahun dari kejadian tersebut, Jamaluddin menghubungi Evi dengan menggunakan nomor lain dengan mengatakan bahwa dia sedang berada di Jakarta.
"Dia ada menghubungi saya setelah setahun dengan nomor baru, dibilangnya dia ada di Jakarta, namun tak saya gubris karena saya sudah jijik," katanya kepada majelis hakim.
Dijelaskannya, Jamaluddin menghubunginya tepat saat rumah tangganya sedang dilanda masalah.
"Saat itu dia menghubungi saya saat keluarga saya sedang ada masalah, saya gatau apa maksudnya namun tetap ga saya gubris," katanya.
Hakim kemudian bertanya lagi bagaimana reaksinya ketika bertemu dengan korban.
Ia menjawab hanya diam saja.
"Saya kalau jumpa dia, semisal di kampung, saya diam aja. Namun kalau dengan kak Hanum saya biasa saja," jelasnya.
Diketahui pada dakwaan Jaksa Penuntut Umum, perkara ini Bermula dari hubungan rumah tangga terdakwa Zuraida Hanum dengan korban tidak akur dan rukun, sehingga terdakwa sering memendam perasaan marah, kecewa kepada korban.
“Ketidakharmonisan hubungan rumah tangga tersebut juga diceritakan terdakwa pada saksi Liber Junianto (supir) di mana terdakwa mengatakan sudah lama memiliki niat untuk menghabisi korban karena kelakuan korban," tutur Jaksa di hadapan Majelis Hakim Erintuah Damanik. (Alif Alqadri Harahap)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Evi, Adik Zuraida Hanum Menangis di Ruang Sidang, Cerita Hakim Jamaluddin Pernah Mau Memerkosanya,